terimah kasih telah mengunjungi blog perarenda. sering-sering mampir ke blog ini ya. semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita :)

Jumat, 01 Mei 2015

stimulasi dan media pembelajaran pengembangan bahasa anak



TEORI PERKEMBANGAN BAHASA MENURUT LEV VYGOTSKY

A.            PANDANGAN VYGOTSKY MENGENAI PERKEMBANGAN BAHASA

Para pakar perilaku memandang bahasa sama seperti perilaku lainnya, misalnya duduk, berjalan, atau berlari. Mereka berpendapat bahwa bahasa hanya merupakan urutan respons (Skinner,1957) atau sebuah imitasi (Bandura, 1977). Tetapi banyak diantara kalimat yang kita hasilkan adalah baru, kita tidak mendengarnya atau membicarakannya sebelumnya.
Kita tidak mempelajari bahasa di dalam suatu ”ruang hampa sosial” (social vacuum). Kebanyakan anak-anak diajari bahasa sejak usia yang sangat muda. Kita memerlukan pengenalan kepada bahasa yang lebih dini untuk memperoleh keterampilan bahasa yang baik (Adamson,1992; Schegloff,1989). Dewasa ini, kebanyakan peneliti penguasaan bahasa yakin bahwa anak-anak dari berbagai konteks sosial yang luas menguasai bahasa ibu mereka tanpa diajarkan secara khusus dan dalam beberapa kasus tanpa penguatan yang jelas ( Rice,1993). Dengan demikian aspek yang penting dalam mempelajari suatu bahasa tampaknya tidaklah banyak. Walaupun begitu, proses pembelajaran bahasa biasanya memerlukan lebih banyak dukungan dan keterlibatan dari pengasuh dan guru. Suatu peran lingkungan yang membangkitkan rasa ingin tahu dalam penguasaan bahasa pada anak kecil disebut motherese, yakni cara ibu dan orang dewasa sering berbicara pada bayi dengan frekuensi dan hubungan yang lebih luas dari pada normal, dan dengan kalimat-kalimat yang sederhana.
Bahasa dipahami dalam suatu urutan tertentu. Pada setiap tahap di dalam tahap perkembangan, interaksi linguistik anak dengan orang tua dan orang lain pada dasarnya mengikuti suatu prinsip tertentu ( Conti-Ramsden & Snow, 1991; Maratsos, 1991). Perkembangan pemahaman bahasa pada anak bukan saja sangat dipengaruhi oleh kondisi biologis anak, tetapi lingkungan bahasa di sekitar anak sejak usia dini jauh lebih penting dibandingkan dengan apa yang diperkirakan di masa lalu ( Von Tetzchner & Siegel, 1989).
Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa dalam perkembangan kognitif daripada Piaget. Bagi Piaget, bahasa baru tampil ketika anak sudah mencapai tahap perkembangan yang cukup maju. Pengalaman berbahasa anak tergantung pada tahap perkembangan kognitif saat itu. Namun, bagi Vygotsky, bahasa berkembang dari interaksi sosial dengan orang lain. Awalnya, satu-satunya fungsi bahasa adalah komunikasi.
Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri, tetapi selanjutnya anak mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu memecahkan masalah. Dalam tahap praoperasional, ketika anak belajar menggunakan bahasa untuk menyelesaikan masalah, mereka berbicara lantang sembari menyelesaikan masalah. Sebaliknya, begitu menginjak tahap operasional konkret, percakapan batiniah tidak terdengar lagi.




B.          PERKEMBANGAN ANAK

Meskipun pada akhirnya anak-anak akan mempelajari sendiri beberapa konsep melalui pengalaman sehari-hari, Vygotsky percaya bahwa anak akan jauh lebih berkembang jika berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tidak akan pernah mengembangkan pemikiran operasional formal tanpa bantuan orang lain.
Piaget menjelaskan proses perkembangan kognitif sejalan dengan kemajuan anak-anak, dan dia menggambarkan bahwa  anak-anak mampu melakukan sesuatu sendiri. Pada sisi lain, Vygotsky mencari pengertian bagaiman anak-anak berkembang dengan melalui proses belajar, dimana fungsi-fungsi kognitif belum matang, tetapi masih dalam proses pematangan. Vygotsky membedakan antara aktual development dan potensial development pada anak.
Aktual development ditentukan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa atau guru. Sedangkan potensial development membedakan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu, memecahkan masalah di bawah petunjuk orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya.
Dalam teori Vygotsky, Perkembangan Proksimal merupakan celah antara actual development dan potensial development, dimana antara apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya.

C.      KONSTRUKTIVISME MENURUT PANDANGAN VYGOTSKY

Menekankan pada pengaruh budaya.Vygotsky berpendapat fungsi mental yang lebih tinggi bergerak antara inter-psikologi (interpsychological) melalui interaksi sosial dan intra-psikologi (intrapsychological) dalam benaknya.Internalisasi dipandang sebagai transformasi dari kegiatan eksternal ke internal.Ini terjadi pada individu bergerak antara inter-psikologi (antar orang) dan intra-psikologi (dalam diri individu).
Berkaitan dengan perkembangan intelektual siswa, Vygotsky mengemukakan dua ide;
Pertama,  bahwa perkembangan intelektual siswa dapat dipahami hanya dalam konteks budaya dan sejarah pengalaman siswa (van der Veer dan Valsiner dalam Slavin, 2000),
Kedua, Vygotsky mempercayai bahwa perkembangan intelektual bergantung pada sistem tanda (sign system) setiap individu selalu berkembang  (Ratner dalam Slavin, 2000: 43). Sistem tanda adalah simbol-simbol yang secara budaya diciptakan untuk membantu seseorang berpikir, berkomunikasi, dan memecahkan masalah, misalnya budaya bahasa, sistem tulisan, dan sistem perhitungan.






D.    PENGEMBANGAN BAHASA LISAN

            Anak “mempelajari” bahasa dengan berbagai cara, yakni meniru, menyimak, mengekspresikan, dan juga bermain. Melalui bermain, anak dapat belajar menggunakan bahasa secara tepat dan belajar mengkomunikasikannya secara efektif dengan orang lain. Melalui bermain anak juga belajar tentang daya bahasa.
            Banyak ungkapan yang di kemukakan untuk menggambarkan bagaiman pentingnya bahasa bagi manusia. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia umumnya dan dalam kegiatan berkomunikasi khususnya. Seperti di kemukakan oleh Laird bahwa tiada kemanusiaan tanpa bahasa dan tidak ada peradaban tanpa bahasa lisan. Manusia tidak berfikir hanya dengan otaknya, tetapi juga memerlukan bahasa sebagai mediunya. Orang lain tidak akan dapat memahami hasil pemikiran kita kalau tidak di ungkapkan dengan menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan.

Haliday(dalam Rita Kurnia, 2009:68) mengemukakan “beberapa fungsi bahasa      bagi anak, fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
1.        Fungsi instrumental; bahasa di gunakan sebagai alat perpanjangan tangan”tolong ambilkan pensil’’.
2.        Fungsi regulative; bahasa di gunakan untuk mengatur orang lain” jangan ambil buku ku!”
3.        Fungsi interaksional; bahasa di gunakan untuk bersosialisasi “ apa kabar?”
4.        Fungsi personal; bahasa di gunakan untuk mengungkapkan perasaan, pendapat, dan sebagainya. “saya senamg sekali!”
5.        Fungsi heuristic / mencari informasi; bahasa di gunakan untuk bertanya. “Apa itu?”
6.        Fungsi imajinatif; bahasa digunakan untuk memperoleh kesenangan, misalnya, bermain-main dengan bunyi, irama.
7.        Fungsi representative; bahasa di gunakan untuk memberikan informasi atau fakta. “sekarang hujan”.




E.          Aspek-aspek perkembangan bahasa anak usia taman kanak-kanak

            Anak usia taman kanak-kanak berada dalam fase perkembangan bahasa secara ekspresif. Hal ini berarti bahwa anak telah dapat mengungkapkan keinginananya, penolakannya, maupun pendapatnya dengan menggunakan bahasa lisan. Bahasa lisan sudah dapat di gunakan anak sebagai alat berkomunikasi. Aspek-aspek yang berkaitan dengan perkembangan bahasa anak tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Kosa kata
Seiring dengan perkembangan anak dan pengalamannya berinteraksi dengan lingkungannya, kosa kata anak berkembang dengan pesat.
2. Sintaksis (tata bahasa)
Walaupun anak belum mempelajari tata bahasa, akan tetapi melalui contoh-contoh berbahasa yang di dengar dan di lihat anak di lingkungannya, anak telah dapat menggunakan bahasa lisan dengan susunana kalimat yang baik. Misalnya: “Rita memberi makan kucing” bukan  “kucing Rita makan memberi”.
3.      Semantik
Semantik maksudnya penggunaan kata sesuai dengan tujuannya. Anak di taman kanak-kanak sudah dapat mengekspresikan keinginan, penolakan dan pendapatnya dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang tepat. Misalnya: “tidak mau” untuk menyatakan penolakan.
4.      Fonem (satuan bunyi terkecil yang membedakan kata)
Anak di taman kanak-kanak sudah memilki kemampuan untuk merangkaikan bunyi yang di dengarnya menjadi satu kata yang mengabdung arti. Misalnya: i.b.u menjadi ibu.

F.         Prinsip perkembangan bahasa anak usia taman kanak-kanak

Sesuai dengan pendapat Vigotsky tentang prinsip zone of proximal yaitu zona yang berkaitan dengan perubahab dari potensi yang di miliki oleh anak menjadi kemampuan aktual, maka prinsip-prinsip perkembangan bahsa anak usia taman kanak-kanak adalah sebagai berikut:
1.      Interaksi
Interaksi anak dengan lingkungan sekitarnya, membantu anak memperluas kosa katanya dan memperoleh contoh dalam menggunakan kosa kata tersebut secara tepat.
2.      Ekspresi
Mengekspresikan kemampuan bahasa. Ekspresi kemampuan bahasa anak dapat di salurkan melalui pemberian kesempatan pada anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara tepat.

E.     Karakteristik kemampuan bahasa anak usia taman kanak-kanak

1.         Karakteristik kemampuan bahsa anak usia 4 tahun
a.            Terjadi perkembangan yang cepat dalam kemampuan bahsa anak. Ia telah dapat menggunakan kalimat dengan baik dan benar.
b.           Telah menguasai 90% dari fonem dan sintaksis bahasa yang di gunakannya.
c.            Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan. Anak sudah dapat mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan tersebut.

2.      Karakteristik kemampuan bahasa anak usia 5-6 tahun
a.        Sudah dapat mengucapkan lebih dari 2500 kosa kata
b.       Lingkup kosa kata yang dapat di ucapkan anak menyangkut: warna, ukuran, bentuk, rasa, bau, keindahan, kecepatan, suhu, perbedaan, perbandingan, jarak, permukaan (kasar halus)
c.        Anak usia 5-6 tahun sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar yang baik.
d.       Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan. Anak sudah dapat mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan tersebut.
e.        Percakapan yang di lakukan oleh anak usia 5-6 tahun telah menyangkut berbagai komentarnya terhadap apa yang di lakukan oleh dirinya sendiri dan orang lain, serta apa yang di lihatnya. Anak pada usia 5-6 tahun sudah dapat melakukan ekspresi diri,menulis, membaca dan bahkan berpuisi.
F.      Keterkaitan kemampuan kognitif bahasa dengan kemampuan bahasa.

            Menurut pandangan Piaget dan Vygotsky(dalam Martini Jamaris,2006:33) “perkembangan bahasa berhubungan dengan perkembangan kognitif”. Hal ini dapat di lihat dari kemampuan bahasa anak usia 3-5 tahun. Berdasarkan fase perkembangan kognitif yang di kemukakan oleh Piaget, anak tersebut berada dalam fase praoperasional. Pada fase ini, fungsi simbolis anak berkembang dengan pesat. Fungsi simbolis berkaitan dengan kemampuan anak untuk membayangkan tantang sesuatu benda atu objek lainnya secara mental, atau tanpa kehadiran benda atau objek secara konkret. Oleh sebab itu, perkembangan bahasa anak pada fase ini juga di warnai oleh fungsi simbolis.
G.      Stimulasi Perkembanga Bahasa

Tujuan :
1.      Anak mampu mengucapkan kosa kata dengan benar
2.      Anak mampu menggunakan intonasi dengan benar
3.      Anak mampu berkomunikasi dengan lancar
4.      Anak mampu melakukan peran dengan baik
5.      Anak mampu mengeksperikan emosi dengan baik

TEMA         : Tanaman
SUBTEMA  : Bunga
MEDIA        : Panggung boneka jari
MATERI      :
1.      Bunga : bagian dari tumbuhan yang paling indah
2.      Percakapan : cara berkomunikasi yang baik
                                                    
Alat dan bahan :
1.      Gunting
2.      Pensil
3.      Cutter
4.      Jarum
5.      Styrofoam
6.      Tusuk gigi
7.      Kertas origami
8.      Kardus
9.      Kain flannel
10.  Kertas karton
11.  Lem
Cara membuat :
1.      Styrofoam dilapisi dengan kertas karton
2.      Bangunan terbuat dari kardus yang di lem pada styrofoam
3.      Peran dibuat dengan kain flannel yang dijahit dan ditempel dengan tusuk gigi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar