terimah kasih telah mengunjungi blog perarenda. sering-sering mampir ke blog ini ya. semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita :)

Jumat, 01 Mei 2015

bahan ajar supervisi anak usia dini



















PENDAHULUAN________________________________
Pendidikan adalah usaha dasar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Dalam dunia pendidikan, tidak terlepas dengan supervisi yang selalu mengacu kepada kegiatan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Supervisi pendidikan adalah suatu usaha dalam memipin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran. Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan :
1.        Agar dapat memehami materi Supervisi Pendidikan segala keseluruhan.
2.        Mengetahui pentingnya supervisi
3.        Mengetahui bentuk supervisi
4.        Mampu mamahami peranan supervisi.
i
Kegiatan Belajar 1
Hakikat Supervisi

1.         Pengertian
Istilah supervisi baru muncul kurang lebih tiga dasawarsa terakhir ini. Dahulu istilah yang banyak digunakan untuk kegiatan serupa ini adalah inspeksi, pemeriksaaan, pengawasan atau penilik. Dalam konteks sekolah sebagai sebuah organisasi pendidikan, supervisi merupakan bagian dari proses administrasi dan manajemen.
Dilihat dari kelahirannya, supervisi berasal dari dua kata bahasa inggris, yaitu super dan vision. Super yang berarti diatas dan vision  yang berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemerikasaan dan pengawasan, dan penilik, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan. Orang yang berposisi di atas yaitu pimpinan terhadap hal-hal yang di bawahnya, yaitu yang menjadi bawahannya. Supervisi merupakan istilah yang dalam rumpun pengawasan tetapi sifatnya human, manusiawi.

1.1
Dari penjelasan pengertian beberapa istilah tersebut dapat diringkas sebagai berikut :
v    Inspeksi                                                           : Melihat untuk mencari-cari kesalahan
v  Pemeriksaan                                : Melihat apa yang terjadi dalam kegiatan
v  Pengawan dan penilik     : Melihat apa yang positif dan apa yang negatif
v    Supervisi                                             : Melihat bagian mana dari kegiatan di sekolah yang negatif untuk diupayahkan menjadi positif dan melihat mana yang sudah positif untuk dapat ditingkatkan menjadi lebih positif lagi, yang penting adalah pembinaan.
Dalam Carter Good’s Dictionary of Education seperti dikutip oleh Oteng Sutisna (1983), supervisi didefinisikan sebagai sesuatu dari para pejabat sekolah yang diangkat yang diarahkan kepada penyediaaan kepemimpinan bagi para guru dan tenaga pendidikan lain dalam perbaikan pengajaran, melihat stimulasi pertumbuhan profesional dan perkembangan dari para guru, seleksi dan revisi
2.1
tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode-metode mengajar, dan evaluasi pengajaran.
Menurut Kimbal Wiles (1955) supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik. Meskipun tujuan akhirnya tertuju pada hasil belajar siswa, namun yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan kepada guru yang menurut dia, tentu akhirnya berdampak pada siswa pula.
Menurut H. Burton dan Leo J. Bruker sepervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dari ketiga pendapat di atas dapat dikatakan bahwa supervisi adalah sesuatu dari para pejabat sekolah yang diangkat yang diarahkan kepada penyediaaan kepemimpinan bagi para guru dan tenaga pendidikan lain dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik yang mempunyai tujuan utama memperbaiki secara bersama faktor yang mempengaruhi
3.1
pertumbuhan dan perkembangan anak.

Pengertian Supervisi Akademik
Kegiatan supervisi sesuai dengan konsep pengertiannya, dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Supervisi akademik adalah supervisi menitikberatkan pengamatan pada masalah akademik, yaitu yang berlangsung berada dalam lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar.
2. Supervisi administrasi yang menitikberatkan pengamatan pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung keterlaksanaan pembelajaran.

Fungsi supervisi
a.                   Fungsi Meningkatkan Mutu Pembelajaran
Supervisi yang berfungsi meningkatkan mutu pembelajaran merupakan supervisi dengan ruang lingkup yang sempit, tertuju pada aspek akademik, khusunya yang terjadi diruang kelas ketika guru sedang memberikan
4.1
bantuan dan arahan kepada siswa. Perhatian utama supervisor adaah bagaimana dan perilaku siswa yang belajar, dengan bantuan atau tanpa bantuan guru secara langsung.

b.         Fungsi Memicu Unsur yang Terkait dengan Pembelajaran
Supervisi yang berfungsi memicu atau penggerak terjadinya perubahan tertuju pada unsur-unsur yang terkait dengan, atau bahkan yang merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu sifatnya melayani atau mendukung kegiatan pembelajaran.

c.         Fungsi Membina dan Memimpin
Supervisi mempunyai fungsi memimpin yang dilakukan oleh pejabat yang diserahkan tugas memimpin sekolah, yaitu kepala sekolah, diarahkan kepada guru-guru dan tenaga tatausaha.


5.1
4.  Tujuan Supervisi
a.                   Tujuan Umum
Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru (dan staf sekolah yang lain) agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kerjanya, terutama dalam melaksanakan proses pembelajaran. Selanjutnya apabila kualitas kinerja guru dan staf sudah meningkat, demikian pula mutu pembelajarannya, maka diharapkan prestasi belajar siswa juga akan meningkat. Pemberian bantuan pembinaan dan pembimbing tersebut dapat bersifat langsung ataupun tidak langsung kepada guru yang bersangkutan.
Yang penting adalah bahwa pemberian bantuan dan pembimbing tersebut didasarkan atas data yang lengkap, tepat, akurat, dan rinci, serta benar-benar harus sesuai dengan kenyataan. Tujun yang masih umum ini tidak mudah untuk dicapai, tetapi harus dijabarkan menjadi tujuan khusus yang rinci dan jelas sasarannya.
6.1
b.         Tujuan khusus
Bertitik tolak komponen-komponen sistem pembelajaran atau faktor-faktor penentu keberhasilan belajar, maka tujuan khusus supervisi akademik adalah :
1.        Meningkatkan kinerja siswa sekolah dalam perannya sebagai peserta didik yang belajar dengan semnagat tinggi, agar dapat mencapai prestasi belajar secara optimal.
2.        Meningkatkan mutu kinerja guru sehingga berhasil membantu dan membimbing siswa mencapai prestasi belajar dan pribadi sebagaimana diharapkan.
3.        Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna sehingga terlaksana dengan baik didalam proses pembelajaran disekolah serta mendukung dimilikinya kemampuan pada diri lulusan sesuai dengan tujuan lembaga.

7.1
4.        Meningkatkan keefektifan dan keefisienan sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan belajar siswa.
5.        Meningkatkan kualitas pengelololaan sekolah, khususnya dalam mendukung terciptanya sausana kerja yang optimal, yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana diharapkan. Dalam mensupervisi pengelolaan ini supervisor harus mengarahkan perhatiannya pada bagaimana kinerja kepala sekolah dan para walinya dalam mengelola sekolah, meliputi aspek-aspek yang ada kaitannya dengan faktor penentu keberhasilan sekolah.
6.        Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sekolah sedemikian rupa sehingga tercipta sutiasi yang tenang dan tentram serta kondusif bagi kehidupan sekolah pada umumnya, khususnya pada kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.

8.1
5.        Karakteristik supervisor yang baik
Seorang supervisor yang baik harus mengetahui 4K, yaitu :
1.        Karakter, supervisor haruslah seorang yang jujur artinya mengakui semua perbuatanya : benar atau salah.
2.        Koperatif, supervisor harus bisa bekerja sama dengan bawahan, klien, supplier, sesama supervisor, dan atau menagernya.
3.        Kompeten, supervisor haruslah orang yang kompeten dibidangnya.
4.        Komunikatif, karena anda berhubungan dengan mansia, Anda harus bebrbicara dengan bahasa manusia. Jadilah pendengar yang baik, berikan respon yang tepat bukan menggurihi, bukan menasehati apalagi mengancam. Latihlah diri Anda untuk mengucapkan artikulasi yang jelas, bangunlah kepercayaan diri untuk bebrani berbicara didepan umum.

9.1
Adapun ciri-ciri dari supervisor yaitu :
1.        Berpengetahuan luas tentang seluk beluk semua pekerjaan yang ada dibawah pengawasanya.
2.        Menguasai dan memahami benar-benar rencana dan program yang telah digariskan yang akan dicapai oleh seiap lembaga atau bagian.
3.        Berwibawa dan memiliki kecakapan praktis tentang teknik-teknik kepengawasan.
4.        Memilki sifat-sifat jujur, tegas, konsekuen, ramah dan rendah hati.
5.        Berkemauan keras, rajin bekerja demi tercapainya tujuan atau program yang telah disusun.

6.        Peranan Supervisi
Dikemukakan oleh berbagai pendapat para ahli yang menyimpulkan tetang tugas dan fungsi supervisor:
a.         Koordinator, sebagai koordinator supervisor dapat mengkoordinasi program-program belajar mengajar, tugas-tugas anggota staf berbagai kegiatan yang
10.1

berbeda-beda diantara guru-guru.
b.        Konsultan, sebagai konsultan supervisor dapat memberikan bantuan, bersama mengkonsultasikan masalah yang dialami guru baik secara individual maupun secara kelompok.
c.         Pemimpin kelompok, supervisor dapat memimpin sejumlah staf guru dalam mengembangkan potensi kelompok, pada saat mengembangkan kurikulum, materi pelajaran dan kebutuhan profesional guru secara bersama-sama.
d.        Evaluator, supervisor dapat membantu guru dalam menilai hasil dan proses belajar, dapat menilai kurikulum yang sedang dikembangkan.

7.        Pentingnya Supervisi
Swearingen mengungkapkan latar belakang perlunya supervisi berakar mendalam dalam kebutuhan masyarakat dengan latar belakang sebagai berikut :
11.1
1.        Latar Belakang Kultural
Pendidikan berakar dari budaya arif lokal setempat. Sejak dini pengalaman belajar dan kegiatan belajar-mengajar harus daingkat dari isi kebudayaan yang hidup di masyarakat itu. Sekolah bertugas untuk mengkoordinasi semua usaha dalam rangka mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang dicita-citakan.

2.        Latar Belakang Filosofis
Suatu system pendidikan yang berhasil guna dan berdaya guna bila ia berakar mendalam pada nilai-nilai filosofis pandangan hidup suatu bangsa.

3.        Latar Belakang Psikologis
Secara psikologis supervisi itu berakar mendalam pada pengalaman manusia. Tugas supervisi ialah menciptakan suasana sekolah yang penuh kehangatan sehingga setiap orang dapat menjadi dirinya sendiri.


12.1
4.        Latar Belakang Sosial
Seorang supervisor dalam melakukan tanggung jawabnya harus mampu mengembangkan potensi kreativitas dari orang yang dibina melalui cara mengikutsertakan orang lain untuk berpartisipasi bersama. Supervisi harus bersumber pada kondisi masyarakat.

5.        Latar Belakang Sosiologis
Secara sosiologis perubahan masyarakat punya dampak terhadap tata nilai. Supervisor bertugas menukar ide dan pengalaman tentang mensikapi perubahan tata nilai dalam masyarakat secara arif dan bijaksana.

6.        Latar Belakang Pertumbuhan Jabatan
Supervisi bertugas memelihara, merawat dan menstimulasi pertumbuhan jabatan guru. Diharapkan guru menjadi semakin professional dalam mengemban amanat jabatannya dan dapat meningkatkan posisi tawar guru di masyarakat dan pemerintah, bahwa guru punya peranan utama dalam pembentukan harkat dan martabat manusia.
13.1
Supandi (1986:252), menyatakan bahwa ada dua hal yang mendasari pentingnya supervisi dalam proses pendidikan.
1.  Perkembangan kurikulum merupakan gejala kemajuan pendidikan. Perkembangan tersebut sering menimbulkan perubahan struktur maupun fungsi kurikulum. Pelaksanaan kurikulum tersebut memerlukan penyesuaian yang terus-menerus dengan keadaan nyata di lapangan. Hal ini berarti bahwa guru-guru senantiasa harus berusaha mengembangkan kreativitasnya agar daya upaya pendidikan berdasarkan kurikulum dapat terlaksana secara baik. Namun demikian, upaya tersebut tidak selamanya berjalan mulus.
Banyak hal sering menghambat, yaitu tidak lengkapnya informasi yang diterima, keadaan sekolah yang tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum, masyarakat yang tidak mau membantu, keterampilan menerapkan metode yang masih harus ditingkatkan dan bahkan proses memecahkan masalah belum terkuasai.
Dengan demikian, guru dan Kepala Sekolah yang melaksanakan kebijakan pendidikan di tingkat paling
14.1
mendasar memerlukan bantuan-bantuan khusus dalam memenuhi tuntutan pengembangan pendidikan, khususnya pengembangan kurikulum.

2.    Pengembangan personel, pegawai atau karyawan senantiasa merupakan upaya yang terus-menerus dalam suatu organisasi. Pengembangan personal dapat dilaksanakan secara formal dan informal. Pengembangan formal menjadi tanggung jawab lembaga yang bersangkutan melalui penataran, tugas belajar, loka karya dan sejenisnya. Sedangkan pengembangan informal merupakan tanggung jawab pegawai sendiri dan dilaksanakan secara mandiri atau bersama dengan rekan kerjanya, melalui berbagai kegiatan seperti kegiatan ilmiah, percobaan suatu metode mengajar, dan lain sebagainya.
Kegiatan supervisi pengajaran merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan dalam penyelenggaraan pendidikan. Pelaksanaan kegiatan supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam memberikan pembinaan kepada guru. Hal tersebut karena proses
15.1
belajar-mengajar yang dilaksakan guru merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena kegiatan supervisi dipandang perlu untuk memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran.

Secara umum ada 2 (dua) kegiatan yang termasuk dalam kategori supevisi pengajaran, yakni:
1.    Supervsi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah kepada guru-guru.
Secara rutin dan terjadwal Kepala Sekolah melaksanakan kegiatan supervisi kepada guru-guru dengan harapan agar guru mampu memperbaiki proses pembelajaran yang dilaksanakan. Dalam prosesnya, kepala sekolah memantau secara langsung ketika guru sedang mengajar. Guru mendesain kegiatan pembelajaran dalam
16.1
bentuk rencana pembelajaran kemudian kepala sekolah mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru. Saat kegiatan supervisi berlangsung, kepala sekolah menggunakan leembar observasi yang sudah dibakukan, yakni Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG). APKG terdiri atas APKG 1 (untuk menilai Rencana Pembelajaran yang dibuat guru) dan APKG 2 (untuk menilai pelaksanaan proses pembelajaran) yang dilakukan guru.

2.        Supervisi yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah kepada Kepala Sekolah dan guru-guru untuk meningkatkan kinerja.


LATIHAN
       Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut !

17.1
1)   Apa pengertian supervisi ?
2)   Tuliskan dan jelaskan Fungsi dari supervisi ?
3)   Jelaskan tujuan dari supervisi ?

Petunjuk jawaban latihan
1)   supervisi adalah sesuatu dari para pejabat sekolah yang diangkat yang diarahkan kepada penyediaaan kepemimpinan bagi para guru dan tenaga pendidikan lain dalam pengembangan situasi belajar mengajar
2)   Fungsi supervisi :
-          meningkatkan mutu pembelajaran
-  Memicu Unsur yang Terkait dengan Pembelajaran
-          Membina dan Memimpin
3)   Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru (dan staf sekolah yang lain) agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kerjanya.
Tujuan khusus : meningkatkan kerja siswa, meningkatkan mutu kinerja guru, meningkatkan keefektifan kurikulum, meningkatkan keefesiensikan
18.1

sarana prasarana yang ada, meningkatkan kualitas sekolah

RANGKUMAN
Dilihat dari kelahirannya, supervisi berasal dari dua kata bahasa inggris, yaitu super dan vision. Super yang berarti diatas dan vision  yang berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemerikasaan dan pengawasan, dan penilik, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan.
            Fungsi supervisi :
-          Meningkatkan mutu pembelajaran
-  Memicu Unsur yang Terkait dengan Pembelajaran
-          Membina dan Memimpin
Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru (dan staf sekolah yang lain) agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kerjanya.
Tujuan khusus : meningkatkan kerja siswa, meningkatkan mutu kinerja guru, meningkatkan keefektifan kurikulum, meningkatkan keefesiensikan sarana prasarana
19.1
yang ada, meningkatkan kualitas sekolah
Karakteristik supervisor yang baik yaitu harus mengetahui 4K : karakter, koperatif, kompeten,  dan komunikatif
Adapun peran supervisi yaitu sebagai koordinator, konsultan, pemimpin kelompok, dan sebagai evaluator

TES FORMATIF
1)   Berikut merupakan fungsi supervisi, kecuali....
A.    Berfungsi sebagai evaluator
B.     Meningkatkan mutu pembelajaran
C.     Memicu Unsur yang Terkait dengan Pembelajaran
D.    Fungsi Membina dan Memimpin
2)   Salah satu tujuan dari supervisi yaitu ....
A.    Sebagai evaluator
B.     Untuk membina dan memimpin
                                                                                                                                   20.1
C.     Untuk meningkatkan kualitas sekolah
D.    Sebagai koordinator
3)   Di bawah ini merupakan karakteristik dari supervisi, kecuali....
A.    Kompeten
B.     Koordinator
C.     Koperatif
D.    Komunikatif
4)   Berikutini merupakan sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang supervisi yaitu, kecuali....
A.    Bersikap jujur, tegas dan konsekuen
B.     Bersikap ramah
C.     Berpengetahuan luas
D.    Jiwa pemimpin yang kurang
5)   Di bawah ini merupakan peran dalam supervisi, kecuali ....
21.1
A.    Sebagai konsultan
B.     Sebagai koordinator
C.     Sebagai koperatif
D.    Sebagai pemimpin kelompok
            Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
 





            Arti tingkat penguasaan :  90 – 100 % = baik sekali
                                                        80 – 89 % = baik
                                                              70 – 79 % = cukup
                                                                                        < 70 % = kurang
    
22.1
    Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus ! jika masih dibawah 80 %, anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.









23.1
Kegiatan Belajar 2
Tipe, Prinsip, Sasaran, Teknik serta bahan Pembinaan untuk Supervisi

1.         Tipe-tipe supervisi
Dalam bagian ini disampaikan lima tipe supervisi, yaitu :
a.                   Tipe Inspeksi
Supervisi dengan tipe inspeksi ini biasanya terjadi dalam administrasi dan model kepemimpinan yang otokratis. Supervisi tipe inspeksi ini dijalankan terutama untuk mengawasi, meneliti dan mencermati apakah guru dan petugas di sekolah sudah melaksanakan seluruh tugas yang diperintahkan serta ditentukan oleh atasannya. Selain melihat keterlaksanaan tugas, supervisor juga mengukur sejauh mana tugas-tugas yang diperintahkan tersebut sudah dapat diselesaikan. Kegiatan supervisor masih jauh dari upaya memberikan bantuan ataupun bimbingan. Supervisi
1.2
tipe inspeksi lazim dilakukan oleh pejabat yang melakukan pengawasan yang dikenal dengan sambutan opsiner atau opseter yang bertanggung jawab atas keterlaksanaan tugas sehari-hari semua bawahan yang menjadi tugas pengawasannya.

b.         Tipe Laisses Faire
Tipe ini kebalikan dari tipe sebelumnya. Kalau dalam supervisi inspeksi bawahan diawasi secara ketat dan harus menurut perintah atasan, pada supervisi Laisses Faire para pegawai dibiarkan saja bekerja sekehendaknya tanpa diberi petunjuk yang benar. Misalnya: guru boleh mengajar sebagaimana yang mereka inginkan baik pengembangan materi, pemilihan metode ataupun alat pelajaran.

c.         Tipe Coersive
Tipe ini tidak jauh berbeda dengan tipe inspeksi. Sifatnya memaksakan kehendaknya. Apa yang diperkirakannya sebagai sesuatu yang baik, meskipun tidak cocok dengan kondisi atau kemampuan pihak yang disupervisi tetap saja
2.2
dipaksakan berlakunya. Guru sama sekali tidak diberi kesempatan untuk bertanya mengapa harus demikian. Supervisi ini mungkin masih bisa diterapkan secara tepat untuk hal-hal yang bersifat awal. Contoh supervisi yang dilakukan kepada guru yang baru mulai mengajar. Dalam keadaan demikian, apabila supervisor tidak bertindak tegas, yang disupervisi mungkin menjadi ragu-ragu dan bahkan kehilangan arah yang pasti.

d.         Tipe Training dan Guidance
Tipe ini diartikan sebagai memberikan latihan dan bimbingan. Hal yang positif dari supervisi ini yaitu guru dan staf tata usaha selalu mendapatkan latihan dan bimbingan dari kepala sekolah. Sedangkan dari sisi negatifnya kurang adanya kepercayaan pada guru dan karyawan bahwa mereka mampu mengembangkan diri tanpa selalu diawasi, dilatih dan dibimbing oleh atasannya.

e.         Tipe Demokratis 
Selain kepemimpinan yang bersifat demokratis, tipe ini
3.2
juga memerlukan kondisi dan situasi yang khusus. Tanggung jawab bukan hanya seorang pemimpin saja yang memegangnya, tetapi didistribusikan atau didelegasikan kepada para anggota atau warga sekolah sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.

2.         Prinsip-prinsip supervisi
Agar supervisi dapat memenuhi fungsi seperti yang disebutkan sebaiknya harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut :
a.         Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada guru dan staf sekolah lain untuk mengatasi masalah dan mengatasi kesulitan, da bukan mencari-cari kesalahan. Dengan demikian maka dalam melakukan supervisi, pengawas dan kepala sekolah harus menitikbertakan perhatiannya segala langkah yang telah diambil oleh sekolah tersebut termasuk bagaimana upaya yang telah diambil apabila mengalami kesulitan.apabila supervisor terpaksa harus menunjukan kesalahan yang telah diperbuat oleh
4.2
b.        sekolah dan guru atau staf tatausaha, kekeliruan tersebut harus disampakan sendiri tanpa perantara dan tidak di depan orang ketiga.

c.         Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan secara langsung, artinya bahwa bimbingan da bantuan tersebut tidak diberikan secara langsung tetapi harus diupayakan agar pihak yang bersangkutan tanpa dipaksa atau dibukakan hati nya dapat merasa sendiri dan sepadan dengan kemampuan untuk mengatasi sendiri. Dalam hal ini pengawasan atau kepala sekolah hanya membantu saja, mengupayakan agar mampu menumbuhkan kapercayaan diri yang pada akhirnya dapat menumbuhkan motivasi kerja secara instrinsic.

d.        Apabila pengawas atau kepala sekolah merencanakan akan memberikan saran atau umpan balik, sebaiknya disampaikan sesegera mungkinagar tidak lupa. Jika jarak antara kejadian dengan umpan balik sudah terlalu lama, pihak yang berbuat salah sudah tidak mampu
5.2
e.         lagi melihat hubungan antara keduanya. Dalam memberikan umpan balik sebaiknya seupervisor memberikan kesempatan kepada pihak yang disupervisi untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan.
Dengan demikian maka akan terjalin hubungan yang erat antara supervisor dengan yang disuvervis, dan pihak yang di suvervisi akan menyadari kesalahan yang ditunjukkan dengan sukarela dan menerima dengan sepenuhnya.

f.         Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara berkala misalnya 3 bulan sekali, bukan menurut minat dan kesempatan yang dimiliki oleh pengawas satu atau kepala sekolah. Apabila target periodesasi tercapai, guru atau staf tatausaha yang disupervisi akan selalu siap kemudian akan siap pula akan peningkatan yang disarankan oleh supervisor ketika datang yang terakhir kali.

g.        Suasana yang terjadi selama supervisi berlangsung
6.2
h.        hendaknya mencerminkan adanya hubungan yang baik antara supervisor dan yang disupervisi. Dengan kata lan dalam pelaksanaan supervisi dapat tercipta suasana kemitraan yang akrab. Dengan terciptanya suasana akrab tersebut pihak yang disupervisi tidak akan segan-segan mengemukakan pendapat tentang kesulitan yang dihadapi atau kekurangan yang dimiliki. Sebagai kelanjuta dari suasana akrab ini adalah hubungan kerjasama yang baik, dan berlanjut dilandasi dengan kerjasama yang kompak.


i.          Untuk menjaga agar apa yang dilakkan dan yang ditemukan tidak hilang atau terlupakan, sebaiknya supervisor membuat catatan singkat, berisi hal-hal penting yang dperlukan untuk mebuat laporan. Dengan catatan ringkas dan jelas tersebut supervisor akan sangat terbantu menyusun laporan maupun mengenal kembali apa yang sudah dilakukan ketika datang terakhir disuatu sekolah. Agar catatan tersebut lebih
7.2
j.          bermakna, sebaiknya dapat dibahas antar pengawas sekolah, dalam forum Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) yang selalu mengadakan pertemuan berkala.


Seorang ahli dalam administrasi dan supervisi pendidikan yaitu Ngalim Purwanto mengemukakan beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam supervisi adalah bahwa :
a.         Supervisi hendaknya bersifat konstruktif da kreatif, yatu bahwa dari para supervisor seyogyanya dapat memberikan motivasi kepada pihak-pihak yang disupervisi sehingga tumbuh dorongan atau motivasi untuk bekerja lebih giat dan men capai hasil yang lebih baik.

b.        Supervisi hendaknya didasarkan pada keadaan dana kenyataan yang sesuai dengan sebenarnya-benarnya terjadi sehingga kegiatan supervisi dapat terlaksana
8.2
c.         dengan realistis dan mudah dilaksanakan.

d.        Kegiatan supervisi hendaknya terlaksa dengan sederhana, tidak terlalu kaku dan muluk tetapi sewajarnya.

e.         Supercvisi hendaknya memberikan rasa aman kepada pihak pihak yang disupervisi, bukan sebaliknya menumbuhkan rasa tercekam, takut, was-was dan sebagaimana perasaan tidak menentu.

f.         Dalam pelaksanaa supervisi hendaknya terjalin hubungan profesional antara pihak yang mensupervisi dengan disupervisi, bukan didasrakan atas hubungan pribadi.

g.        Supervisi hendaknya didasarkan pada jenis kemampuan, kesanggupan serta kondisi dan sikap pihak yang disupervisi agar tidak menimbulkan rasa stress pada pihak yang di supervisi .
9.2

h.        Supervisi tidak dilaksanakan dalam situasi mendesak (yang timbul dari sikap otoriter supervisor) sehingga berdampak pada rasa gelisah yang selanjutnya mungkin justru menumbuhkan sikap jengkel, apalagi berdampak pada sikap antipati dari pihak yang dsupervisi.

i.          Supervisi bukanlah inspeksi atau pemeriksaan sehingga tidak tepatlah jika supervisor bertindak mencari-cari kesalahan dari perilaku pihak yang sedang disupervisi.

j.          Supervisi adalah sebuah kegiatan yang hasilnya memerlukan proses yang kadang-kadang teidak sederhana. Oleh karena itu tidak pantaslah supervisor mengharapkan hasilnya terlalu cepat.

k.        Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif, dan kooperatif. Preventif berarti berusaha mencegah jangan sampai timbul hal-hal yang negatif, dengan cara mengantisipasi bakal terjadinya peristiwa yang tidak
10.2
l.          diinginkan. Korektif berarti memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat untuk memperoleh sesuatu yang tidak mengulang kejadian lama. Kooperatif berarti berusaha melakukan dan mengatasi secara bersama-sama ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sebagai tambahan wawasan, berikut ini adalah prinsip-prinsip supervisi yang dikemukakan oleh Oteng Sutisna (1983). Adanya beberapa prinsip pokok tentang supervisi, yaitu :
a.         Supervisi merupakan bagian integral dari program pendidikan , supervisi adalah layanan yang bersifat kerjasama.
b.        Pada dasarnya semua personil pelaksana pendidikan dis sekolah memerlukan dan berhak atas bantuan supervisi.
c.         Supervisi hendaknya disesuaikan dengan kondisi setempat kerena berguna untuk memenuhi kebutuhan perorangan dari personil sekolah.
11.2
d.        Supervisi adalah layanan yang tidak mungkin dapat berjalan satu pihak yaitu supervisi saja tetapi merupakan kegiatan yang bersifat kerjasama.
e.         Supervisi hendaknya membantu menjelaskan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran penddikan dan hendaknya menerangkan implikasi-implikasi dari tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran tersebut.
f.         Supervisi hendaknya membantu memperbaiki sikap dan hubungan dari semua anggota staf sekolah dengan orang tua siswa dan masyarakat setempat, serta pihak-pihak yang terkait dengan kehidupan sekolah.
g.        Tanggung jawab program seperti berada pada dua pejabat, pertama supervisi sekolah menjadi tanggung jawab kepala sekolah sedangkan pengawas bertanggung jawab atas supervisi semua sekolah yang menjadi wewenang pembinaannya.
h.        Supervisi yang merupakan bantuan dan pembinaan untuk guru dan staf TU. Bagi pengawas, kegiatan tersebut merupakan kegiata mobile, yaitu tugas yang memerlukan perjalanan keliling setiap hari. Untuk itu
12.2
i.          maka supervisi hanya dapat berjalan apabila dilengkapi dengan dana yang mencukupi.
j.          Dalam pendidikan yang berlangsung disekolah tampaknya kepala sekolah merupakan penanggung jawab utama keberlangsungan pendidikan di sekolah yang ia pimpin. Selanjutnya pengawas merupakan jabatan yang berada lebih tinggi untuk melakukan supervisi .
k.        Supervisi hendaknya merupakan wahana untuk menjelaskan dan berdiskusi tentang hasil-hasil penelitian pendidikan yang muktahirtetapi belum ada wadah untuk mengkomunikasikan, apalagi menerapkan.

3.         Sasaran supervisi
Adapun sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah  peningkatan kemampuan profesional guru (Depdiknas, 1986; 1994 & 1995).
Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3 macam bentuk supervisi : 
13.2
1.        Supervisi Akademik, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuat
2.        Supervisi Administrasi, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran.
3.        Supervisi Lembaga, Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudskan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan. Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah), Perpustakaan dan lain-lain.
Pelaksanaan supervisi dalam lapangan pendidikan pada dasarnya bertujuan memperbaiki proses belajar mengajar secara total. Dalam hal ini bahwa tujuan supervisi tidak hanya memperbaiki mutu mengajar guru, akan tetapi juga membina                                                                                  14.2
pertumbuhan profesi guru dalam arti luas termasuk pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran pembelajaran, meningkatkan mutu pengetahuan dan keterampilan guru, memberikan bimbingan dan pembinaan dalam pelaksanaan kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar dan teknik evaluasi pengajaran.

4.        Teknik Supervisi
Teknik supervisi Pendidikan adalah atat  yang digunakan oleh supervisor untuk mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhir dapat melakukan perbaikan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi.  Adapun teknik - teknik Supervisi adalah sebagai berikut  :
A.      Teknik yang bersifat individual , antara lain :
1.        Kunjungan  Kelas ( Classroom Visitation )
a.         Pengertian.
Yaitu seorang pembina atau kepala sekolah datang ke kelas dimana guru sedang mengajar. Ia mengadakan peninjauan terhadap suasana belajar dikelas itu.
15.2
b.        Tujuan
Ialah menolong guru-guru dalam hal pemecahan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Dalam perkunjungan kelas yang diutamakan ialah memepelajari sifat dan kualitas cara belajar anak dan bagaimana guru membimbing siswa.

c.         Fungsi
Sebagai alat untuk memajukan cara mengajar dan cara belajar dan mengajar yang baru. Perkunjungan juga membantu pertumbuhan profesional baik guru maupun supervisor karena memberi kesempatan untuk meneliti prinsip dan hal belajar mengajar.
d.        Jenis
·         Perkunjungan tanpa diberitahukan sebelumnya
·         Perkunjungan dengan memberitahukan
·         Perkunjungan atas dasar undangan guru


16.2

2.        Observasi Kelas
Dalam melaksanakan perkunjungan supervisor mengadakan

observasi, maksudnya meneliti suasana kelas selama pelajaran berlangsung.

a.         Jenis Observasi Kelas
Observasi langsung, yaitu seorang guru yang sedang mengajar diobservasi  langsung oleh supervisor. Ia berada diantara dan bersama-sama dalam kelas .Observasi tidak langsung, yaitu orang yang mengobservasi dibatasi oleh ruang kaca dimana siswa tidak mengetahuinya.

b.        Tujuan Observasi Kelas
 Untuk memperoleh data yang seobjektif mungkin sehingga bahan yang diperoleh dapat digunakan untuk menganalisa kesulitan-kesuliatan yang dihadapi guru-guru dalam usaha memperbaiki hal belajar mengajar.


17.2
B.       Tehnik Yang Bersifat Kelompok
Yang dimaksud dengan teknik-teknik yang bersifat kelompok ialah teknik-teknik yang digunakan itu dilaksanakan bersama-sama oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam satu kelompok. Teknik-teknik itu antara lain :
1.        Rapat Guru
Rapat guru merupakan salah satu teknik supervisi untuk memperbaiki situasi belajar dan mengajar.Macam-macam rapat guru antara lain :

a.         Menurut Tingkatannya
Ø  Staff- Meeting Yaitu rapat guru-guru dalam satu sekolah yang dihadiri oleh seluruh atau sebagian guru di sekolah tersebut.
Ø  Rapat guru-guru bersama dengan orang tua murid dan murid-murid/ wakil-wakilnya.
Ø  Rapat guru se-kota, se-wilayah, se-rayon, dari sekolah yang sejenis dan setingkat.
Ø  Rapat guru-guru dari beberapa sekolah yang bertetangga.
Ø  Rapat kepala-kepala sekolah.
18.2
b.        Menurut Waktunya
Ø  Rapat permulaan dan akhir tahun
Ø  Rapat periodic
Ø  Rapat-rapat yang bersifat incidental

c.         Tujuan-tujuan Umum Rapat Guru
Ø  Menyatukan pandangan-pandangan guru tentang konsep umum, makna pendidikan dan fungsi sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan itu dimana mereka bertanggung jawab bersama-sama.
Ø  Mendorong guru untuk menerima dan melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan mendorong pertumbuhan mereka.
Ø  Menyatukan pendapat tentang metode kerja yang akan membawa mereka bersama ke arah pencapaian tujuan pengajaran yang maksimal di sekolah tersebut.

2.        Studi Kelompok Antar Guru
Guru-guru dalam mata pelajaran sejenis berkumpul bersama untuk mempelajari  dalam garis-garis besar atau dalam
19.2
bentuk pertanyaan-pertanyaan pokok yang telah disusun secara teratur. Untuk mempelajari bahan-bahan dapat dipergunakan bermacam-macam teknik berkomunikasi. Misalnya seorang yang mengemukakan sesuatu masalah dan dibahas bersama. Sebaiknya bahan-bahan itu telah dipelajari lebih dahulu. Untuk dapat memperkaya pembahasan
diperlukan cukup banyak sumber-sumber buku.

A.      Kelemahan dan Kelebihan Teknik – Teknik Supervisi
1.        Kelemahan Teknik – Teknik Supervisi :
Ø  Perlu biaya yang banyak, waktu yang tepat, sekolah jadi kurang efektif.
Ø  Perlu penyediaan waktu yang tepat
Ø  Tidak mencerminkan keadaan sehari-hari
Ø  Kurang demokratis
Ø  Mengganggu kelas lain dalam KBM, kelas sendiri ditinggalkan
Ø  Agak sulit menentukan dan cukup menyita waktu
Ø  Agak sulit menemukan waktu
Ø  Guru merasa canggung dan kurang bebas
20.2
2.        Kelebihan Teknik – Teknik Dalam Pelaksanaan Supervisi
Ø  Dapat mengetahui kelebihan yang dapat dikembangkan, mengetahui kelemahan untuk perbaikan, memberikan saran sesuai dengan kebutuhan.
Ø  Bantuan diberikan kepada seluruh guru dalam satu kali pertemuan, pertukaran pikiran secara umum.
Ø  Hal-hal yang baik dapat dijadikan contoh, hal yang kurang dapat didiskusikan.
Ø  Dapat memberikan bimbingan aktual
Ø  Guru dapat menunjukan hasil usahanya
Ø  Dapat melayani kebutuhan khusus setempat.
5.        Bahan dan alat pembinaan untuk supervisi
Ada tiga hal yang berkenaan dengan bahan, yaitu :
1.                  Informasi atau Data Supervisi
            Supervisi terdapat dua kegiatan pokok, yaitu:(1) mengumpulkan data (2) melakukan pembinaan.
                                                                                                                                                  21.2
Seberapapun tinggi kemampuan seorang pengawas, tentu tidak akan sanggup mengumpulkan data seperti yang dikehendaki. Bukan ada maksud untuk memandang pengawas sebagai pejabat yang kurang mampu, tetapi tugas pengawas memang berat, apalagi kalau harus membina semua guru bidang studi atau mata pelajaran.
Ada dua hal berkenaan dengan data yang digunakan sebagai bahan untuk pembinaan dalam proses supervisi yaitu (1) informasi atau data yang digunakan untuk pembinaan, yang berkenaan dengan faktor penentu keberhasilan belajar, yang selanjutnya disebut data supervisi, dan (2) dari mana informasi atau data tersebut diperoleh, yang selanjutnya disebut istilah sumber data atau sumber informasi.
Data yang dapat digunakan sebagai bahan untuk pembinaan bukan hanya yang diperoleh dari pengamatan kelas oleh pengawas dan kepala sekolah saja, tetapi bermacam-macam bentuk, yang selengkapnya sebagai berikut :
22.2
a.         Data tertulis yang terdapat didalam berbagai arsip dan dokumen yang dimilki oleh sekolah, bak yang disimpan dikantor tata usaha, oleh guru mata pelajaran, oleh wali kelas, oleh siswa sendiri. Angket yang diisi oleh responden diklasifikasikan juga sebagai data tertulis.
b.        Data berbentuk suara dan makna bahasa yang dikeluarkan oleh siapa saja yang sengaja oleh pelakunya dalam bentuk pidato, pembicaraan santai, pendapat atau usul, sanggahan atau bantahan dan dapat juga berupa jawaban ketika orang bersangkutan diwawancarai oleh pewawancara.
c.         Data berbentuk gambaran atau grafis yang ditangkap oleh indera penglihatan, antara lain berupa gambaran gerak orang (misal gaya mengajar guru dan perilaku siswa ketika sedang mengikuti pelajaran dikelas), gambaran benda mati, misalnya suasana buku yang ada diperputakaan dan alat-alat yang ditata dilaboratorium , gerak benda mati (misalnya film, kerja komputer, kinerja mesin tulis, kinerja mikrosof dsb.
23.2
2.                  Sumber Data Supervisi
Yang dimaksud dengan smber data supervisi adalah sesuatu yang dtuju oleh pelaku supervisi yang sedang mengumpulkan data, dalam rangkaian upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karenanya sumber data supervisi pernah dkenal juga dengan istilah sasaran supervisi. Istilah sumber data menunjuk pada tempat dimana data dapat diambil. Secara garis besar sasaran tentang sumber data dapat dibedakan menjadi tiga bentuk atau macam, yaitu :
a.         Orang yang dwawancarai atau didengar suaranya, meskipun pendengar tidak selalu diajak berbicara
b.        Dokumen, yang dicermati isi kandungan yang tertulis dalam benda yang bersangkutan.
c.         Tempat atau lokasi, dimana terletak benda, orang atau apa saja, yang berlangsung dapat diamati dengan indera penglihatan.

24.2
LATIHAN
       Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut !
1)        Tuliskan beberapa tipe-tipe supervisi dan kemudian jelaskanlah !
2)        Bagaimana sasaran supervisi ?
3)        Jelaskan teknik dari supervisi ?

Petunjuk jawaban latihan
1)        - tipe inspeksi : Supervisi tipe inspeksi ini dijalankan terutama untuk mengawasi, meneliti dan mencermati apakah guru dan petugas di sekolah sudah melaksanakan seluruh tugas yang diperintahkan serta ditentukan oleh atasannya
-  Tipe laisses faire : pada supervisi Laisses Faire para pegawai dibiarkan saja bekerja sekehendaknya tanpa diberi petunjuk yang benar
-  Tipe coersive : Apa yang diperkirakannya sebagai sesuatu yang baik, meskipun tidak cocok dengan kondisi
25.2
atau kemampuan pihak yang disupervisi tetap saja dipaksakan berlakunya
-  Tipe training dan guidance : memberikan latihan dan bimbingan
-  Tipe demokratis : Tanggung jawab bukan hanya seorang pemimpin saja yang memegangnya, tetapi didistribusikan atau didelegasikan kepada para anggota atau warga sekolah
2)        Sasaran supervisi : supervisi akademik, supervisi administrasi, supervisi lembaga
3)        Teknik supervisi : teknik yang bersifat individual (kunjungan kelas), teknik yang bersifat kelompok (rapat guru)
RANGKUMAN__________________________________
1.        Ada beberapa tipe-tipe supervisi yaitu : Tipe inspeksi, Tipe laisses faire, Tipe Coersive, tipe training dan guidance, tipe demokratis
2.        Prinsip-prinsip supervisi
26.2
-  Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada guru dan staf sekolah
-  Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan secara langsung
-  Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara berkala misalnya 3 bulan sekali
3.        Sasaran supervisi : Supervisi akademik, Supervisi administrasi, Supervisi lembaga
4.    Teknik-teknik supervisi terbagi menjadi dua yaitu :
-  Teknik yang bersifat individual : kunjungan kelas, observasi kelas
-          Teknik yang bersifat kelompok : rapat guru
TES FORMATIF
1)   Yang bukan merupakan tipe-tipe supervisi adalah....
A.  Tipe laisses faire
B.  Tipe administratif
27.2
C.  Tipe coersive
D.  Tipe inspeksi
2)   Sasaran pada supervisi adalah sebagai berikut, kecuali ....
A.    Supervisi bimbingan
B.     Supervisi akademik
C.     Supervisi administrasi
D.    Supervisi lembaga

3)   Berikut adalah kelebihan dari teknik supervisi, kecuali ....
A.    Dapat memberikan bimbingan aktual
B.     Perlu penyediaan waktu yang tepat
  1. Guru dapat menunjukan hasil usahanya
  2. Dapat melayani kebutuhan khusus setempat
4)   Yang bukan merupakan sumber data supervisi di bawah ini adalah ....
28.2
A.    Orang yang diwawancarainya
B.     Dokumen
C.     Informasi yang tidak teratur
D.    Tempat atau lokasi
5)   Menurut tingkatannya dari teknik supervisi (rapat guru) seperti di bawah ini, kecuali ....
A.    Rapat guru dalam satu sekolah
B.     Rapat guru bersama dengan orang tua murid
C.     Rapat guru se-kota, se-wilayah dari sekolah yang sejenis
D.    Rapat permulaan dan akhir tahun
            Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.


               Jumlah jawaban yang benar
Tingkat
Penguasaan =                            x 100 %                  
                                                Jumlah soal

 
                                                                                                                         29.2                                        



 




                                     90 – 100 % = baik sekali
                              80 – 89 % = baik
                                     70 – 79 % = cukup
                                                               < 70 % = kurang
            Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus ! jika masih dibawah 80 %, anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.






30.2
Kegiatan Belajar 3
Pelaksanaan, proses, model, pendekatan, keterampilan, jenis, perangkat serta tugas-tugas supervisi
1.        Pelaksanaan Suvervisi
Pada hari yang sudah disepakati bersama kepala sekolah menyiapkan diri untuk melakukan kunjungan supervisi kekelas tertentu. Seyogyanya ada tata tertib kunjungan supervisi dikelas, terutama dengan tujuan agar kelas berjalan seperti biasa, dan guru pun dapat menyelesaikan rencana yang telah dibuatnya. Tata tertib berikut mungkin dapat diterapkan disekolah :
1.        Sebelum guru mengajar, guru bertemu dulu dengan kepala sekolah dan menyerahkan persiapan mengajar mata pelajaran yang akan diamati kepala sekolah. Setelah memeriksa kelengkapan persiapan mengajar guru, kepala sekolah dapat meminta keterangan atau
                                                                                                                                                                                                                                                                      1.3       penjelasan dari guru mengenai persiapan mengajar tersebut.
2.        Kepala sekolah akan mengingatkan fokus kegiatan yang akan diamati. Kepala sekolah meminta guru untuk memperlihatkan bagian persiapan yang terkait dengan fokus pengamatan. Jika rencana pengajaran yang disiapkan guru sudah sejalan dengan kesepatan pada waktu diadakan pertemuan pra-kunjungan berarti guru telah siap untuk disupervisi.
3.        Bersama-sama dengan guru, kepala sekolah memasuki ruangan kelas yang diamati. Sesuai dengan kebiasaan disekolah, siswa memberikan salam kepada kepala sekolah dan guru. Pada kesempatan ini dapat dijelaskan kepada mereka maksud kunjungan kepala sekolah di kelas tersebut. Kepala sekolah kemudian akan duduk ditempat yang telah disediakan.
4.        Apabila perlu guru dapat mengulang pemberitahuan bahwa pada kesempatan ini kepala sekolah hadir di kelas mereka untuk mengamati kegiatan kelas. Siswa di minta belajar seperti biasa, dan memperhatikan bahan ajar yang                                                                                                                                 2.3      
disajikan. Siswa perlu juga diberitahu agar mereka tetap dapat bertanya jika ada hal yang kurang terang atau ada yang tidak diketahui.
5.        Kepala sekolah membuat catatan mengenai hasil pengamatan yang berkenaan dengan fokus sub-aspek yang disepakati. Ada kalanya yang menjadi fokus supervisi ialah kemampuan guru untuk membangkitkan semangat dan minat siswa untuk memasuki suasana belajar.
6.        Pada waktu jam pelajaran berakhir, kepala sekolah meninggalkan ruang kelas dengan mengucapkan terima kasih kepada kelas, maupun kepada guru. Kepala sekolah juga berpesan agar guru bersedia datang pada pertemuan pasca kunjungan untuk membicarakan catatan pengamatan yang baru selesai dilaksanakan. Pertemuan pasca kunjungan sebaiknya diadakan pada hari yang sama, pada waktu istirahat, atau sejogyanya sesudah sekolah usai.
3.3
7.        Kepala sekolah mempelajari rekaman hasil pengamatan yang baru saja dilakukannya. Pada kesempatan ini kepala sekolah dapat mengingat- ingat kembali keseluruan proses belajar mengajar yang diamati dan menyempurnakan catatan jika ada terlewat belum direkam. Persiapan untuk pertemuan pasca kunjungan amat penting agar kepala sekolah dapat menyampaikan :
i.          Hal-hal positif yang menjadi kekuatan guru, yang akan diberikan penguatan (rekognisi) sehingga pernyataan mengenai hal ini akan memperkuat rasa percaya diri guru.
ii.        Mencatat hal-hal yang dianggap masih kurang yang akan dimintakan perhatian dari guru sehingga guru dapat memeperbaiki pada waktu yang akan datang.
iii.      Menetapkan kiat pembinaan terhadap guru yang tidak menimbulkan kesan guru selalu dipersalahkan tetapi guru sendiri yang diharapkan dapat mengindentifikasi kekurangannya tersebut. Guru di dorong untuk dapat mencari jalan mengatasi kesulitannya.apabila terjadi                                                                                                                                                 4.4
kemacetan kepala sekolah akan memberikan bimbingan pancingan yang penyelesaiannya dilakukan sendiri oleh oleh guru. Guru diharapkan dapat mengembangkan kemampuan memecahkan kesulitannya sendiri sedangkan kepala sekolah hanya berfungsi sebagai fasiltator.
2.    Proses Supervisi
1.                  Batasan pengertian
Yang dimaksud dengan “proses supervisi” adalah semua peristiwa yang terjadi ketika supervisi berlangsung. Proses supervisi diketahui dari langkah-langkah yang diketahui oleh langkah-langkah yang diakui oleh pelaksana dari awal sampai selesainya supervisi. Seperti yang sudah berlaku lama, yang dikategorikan sebagai pelaku utama supervisi adalah pengawas dan kepala sekolah itu sendiri.

 5.3
2.                  Keunggulan supervisi klinis
Strategi yang bagus disarankan untuk dapat dilaksanakan dalam kegiatan supervisi. Strategi dimaksud adalah “supervisi klinis”. Jika setiap supervisi dilaksanakan dengan strategi tersebut, maka kegiatan supervisi akan terlaksana dengan baikdan berbagai pihak juga akan dapat memetik manfaat.
a.         Kegiatan supervisi akan berlangsung baik kerena dapat mengumpulkan informasi yang tepat, langsung dari guru sendiri, yang memang diperlukan dan tepat untuk digunakan dalam pembinaan.
b.        Pihak pengawas atau kepala sekolah yang melaksanaka supervisi akan merasa puas karena dapat memberikan bantuan yang tepat kepada uru yang memerlukan.
c.         Oleh karena supervisi dilaksanakan berdasarkan hasil diskusi bersama dengan guru dan dituliskan dalam bentuk perencanaan maka langkah kegiatan menjadi pasti, setiap langkah dapat diikuti dan dicermati mana
6.3
yang sudah dapat telaksana dan mana yang belum, serta dapat dikaji ulang untuk peningkatan dilain waktu.
d.        Bagi pihak guru akan merasa lebih dekat dengan pengawas dan kepala sekolah sehingga lama kelamaan tidak ada lagi yang perlu ditutupi. Dalam kegiatan lain pun keterbukaan seperti itu akan tetap terpelihara.
                                                                                                                
e.         Guru akan merasa puas karena telah mendapatkan pembinaan yang sesuai dengan yang diperlukan, yaitu memecahkan masalah yang dijumpai secara tepat sasaran sehingga problema mengajar akan dapat teratasi.
f.         Pihak pengawas akan merasa puas karena dapat memberikan bantuan kepada guru secara tepat seperti apa yang dibutuhkan oleh guru. Selanjutnya hasil pembinaan dapat dirasakan oleh guru dan berdampak pada peningkatan mutu pelajaran

7.3
3.                  Langkah- Langkah Umum Supervisi
Dalam supervisi model baru yang dikaitkan dengan supervisi klinis ini disarankan langkah-langkah alternatif sebagai berikut :
a.         Pengawas bersama-sama kepala sekolah sewilayah pembinaannya berdiskusi menyusun rencana kerja untuk kurun waktu tertentu, misalnya satu tahun yang kemudian dipenggal-penggal menjadi rencana                      
b.        caturwulan dan bulan.
c.         Perencanaan yang rinci dan disusun bersama anatara pengawas dan kepala sekolah ini dimaksudkan untuk menciptakan koordinasi antara keduanya sehingga pelaksanaan supervisi tidak simpang siur dan tumpang tindih.
d.        Pengawas dan kepala sekolah menelaah istrumen yang diperlukan. Jika pengawas dan kepala sekolah bermaksud mengaktifkan bagian lain dari hal-hal yang biasa disupervisi, tentu saja dibuku pedoman supervisi
8.3
e.         belum tersedia instrumen untuk memantaunya. Oleh sebab itu pengawas dan kepala sekolah perlu menyusun sendiri instrumen pemantauan yang diperlukan.
f.         Kepala sekolah menyelenggarakan rapat pleno guru untuk menjelaskan langkah program yang sudah disusun bersama pengawas.
g.        Kepala sekolah menyampaikan usulan guru tersebut kepada pengawas sehingga diantara kedua petugas supervisi tersebut dapat mengadakan pembagian tugas, kalu dipandang perlu, supervisi dilakukan bersama.     
h.        Pengawas dan kepala sekolah menyusun rencan operasional untuk melaksanakan supervisi . Dalam pelaksanaan supervisi ini pendekatan yang digunakana adalah supervisi klinis, yang dimulai dari awal yiatu :
i.          Guru mengemukakan masalah yang dirasakan kepada pengawas atau kepala sekolah.
j.          Diskusi bersama antara supervisor dengan guru untuk menemukan alternatif pemecahan masalah :

9.3
1.        Guru mencoba mengatasi masalah dalam prakti, sedang supervisor dengan cermat mengadakan pengamatan.
2.        Sesudah selesai kegiatan mengatasi masalah tersebut, diadaka dskusi lagi untuk membicarakan hasil.
3.        Jika masih diperlukan, artinya masalah yang dirasakan oleh guru belum tertasi secara tuntas, keduanya berdiskusi lagi menentukan alternatif lain atau mencoba alternatif pertama dengan langkah yang lebih baik.
4.        Pengawas dan kepala sekolah bertemu kembali untuk membicarakan pelaksanaan rencana yang sudah disusun pada langkah awal.
k.        Pengawas dan kepala sekolah menyusun laporan tentang pelaksanaan supervisi untuk lingkup wilayah yang menjad tanggung jawabnya kepada dinas pendidikan tingkat kabupaten/kota. Ada baiknya jika tembusan laporan juga dapat dibaca oleh guru disupervisi agar mereka puas mengetahui bahwa mereka puas mengetahui bahwa pembinaan terhadap dirinya tersebut juga diketahui oleh kepala dinas yang bersangkutan.                                                                                                                                    10.1
Selain itu langkah yang demikian ini merupakan suatu pertanda adanya keterbukaan antara sekolah dengan guru.
4.                  Menentukan Hasil Supervisi
Hasil akhir supervisi bukan berupa status yang menunjukan kualitas guru yang disupervisi, tetapi gambaran tentang komponen-komponen, bahkan aspek-aspek atau indikator komponen. Gambaran rinci tentang kualitas komponen dan indikatornya akan memberikan petunjuk bagi pengawas dan kepala sekolah untuk mengadaka pembinaan secara tepat. Meskipun demikian tidak berarti bahwa gambaran tentang posisi komponen tidak perlu, gambaran posisi semua komponen tersebut bermanfaat untuk menentukan seberapa tinggi prestasi guru maupun sekolah dalam mengelola komponen yang bersangkutan.
Adapun dua hal dari kegiatan supervisi ini :
a.                   Hasil nilai secara komponen dari semua komponen                                                                                                                                                    11.3
b.                  untuk menentukan nilai umum ini perlu dilakukukan dua hal yaitu :
1. (menghitung persentase setiap komponen)
2. (menghitung semua komponen)
b.         Menghitung hasil semua komponen
Banyaknya komponen yang ada di supervisi ada 6 buah yaitu : siswa, guru, kurikulum, sarana danprasarana dan seterusnya. Pereanan setiap komponen menghasilkan hasil persentasi belajar siswa tidak sama, ada komponen sebagaifaktor yang penting dan kurang penting untuk memperoleh nilai akhir seluruh komponen perlu ada pembobotan sesuai dengan peran komponen.
Satu lagi alternatif alternatif pemberian bobot adalah : empat komponen pertama yaitu siswa, guru, kurikulum dan sarana dan prasarana diberi bobot dua karena sangat mendukung keberhasilan pembelajaran, untuk keempat komponen ini                                                                                                                                                  12.3
diberi bobot dua sedangkan dua komponen lainnya yaitu pengelolaan dan situasi umum diberi bobot 1. Bobot ini dalam perhitungan nilai akhir digunakan sebagai penggali pada hasil nila komponen yang bersangkutan.
3. Model supervisi
           
Yang dimaksud dengan model ialah suatu pola, contoh, acuan dari supervisi yang diterapkan. Ada beberapa model yang kita kenal :
1.    Supervisi konvensional (tradisional)
2.    Supervisi klinis
3.    Supervisi artistik                                                                                 
4. Pendekatan Supervisi Pendidikan
Pendekatan supervisi didasarkan atas prinsip-prinsip psikologi. Ada variabel dan teknik supervisi, yaitu prototipe guru (Glickman). Kita mengenal tiga pendekatan supervisi, yaitu pendekatan direktif, non direktif dan kolaboratif.
13.3
1.                  Pendekatan direktif adalah pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung. Pendekatan direktif didasarkan atas pemahaman terhadap psikologi perilaku. Dalam pendekatan ini supervisor dapat menggunakan reinforcement (penguatan) dan hukuman (punishment). Perilaku supervisor dapat berbentuk menjelaskan, menyajikan , mengarahkan, membri contoh, menetapkan tolak ukur dan menguatkan. Pendekatan direktif dilakukan terhadap guru yang termasuk kategori tidak bermutu.
2.                  Pendekatan non direktif
Pendekatan non direktif adalah pendekatan terhadap permasalahan yang sifatnya tidak langsung. Pendekatan ini didasarkan kepada psikologi humanistik. Perilaku supervisor dapat berupa mendengarkan, memberi penguatan, menjelaskan, menyajikan dan memecahkan masalah. Pendekatan non direktif dilakukan terhadap guru yang termasuk kategori profesional.

14.3
3.                  Pendekatan kolaboratif
Pendekatan kolaboratif adalah pendekatan gabungan antara pendekatan direktif dan pendekatan non direktif. Pendekatan ini didasarkan atas psikologi kognitif, yang menitikberatkan kepada anggapan bahwa belajar adalah hasil baduan kegiatan individu dengan lingkungan. Perilaku supervisor dapat berupa menyajikan, menjelaskan, mendengarkan, memecahkan masalah dan negoisasi.
5. Keterampilan yang Dibutuhkan Bagi Seorang Supervisor
Ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang yang akan diangkat atau menduduki jabatan supervisor :                                                                                                                                          Memiliki visi tentang sekolah yang menjadi binaannya
·         Mampu melihat apa yang terjadi di dalam kelas
·         Memahami kejadian/peristiwa yang signifikan
·         Mampu melihat yang mungkin terjadi                                                                                                                                                                        15.3
·         Mampu melihat apa yang seharusnya terjadi tetapi tidak terjadi, mengetahui bagaimana memperoleh apa yang harusnya terjadi, tetapi tidak terjadi pada waktu yang akan datang. (Edgar Stone, 1984)
·         Memotivasi, pengembangan pegawai, komunikasi, kepemimpinan, perencanaan, pengorganisasian, hubungan kemanusiaan, penilaian kinerja, disiplin, pengambilan keputusan, mengatasi keluhan dan tuntutan kesejahteraan, manajemen berdasarkan sasaran Management By Objektiv (MBO), sistem pelopor, konseling, fungsi organisasi, manajemen waktu, keselamatanmemimpin rapat, prosedur pemberitahuan pegawai, interview/wawancara, prosedur pengangkatan pegawai/kontrak pegawai, dan anggaran.
·          (Christina Christenson, Thomas, W.Jhonson, Jhon E. Stinson, 1982)                                                                                  
6. Jenis-jenis supervisi pendidikan
1.        Supervisi umum dan supervisi pengajaran
16.3
Supervisi umum yaitu supervisi yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan atau pekerjaan secara tidak langsung berhubungan dengan usaha perbaikan pengajaran, seperti kegiatan pengelolaan bangunan dan perlengkapan sekolah atau kantor-kantor pendidikan dsb. Sedangkan supervisi pengajaran adalah kegiatan-kegiatan kepengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi baik personil maupun materi yang memungkinkan tersciptanya situasi belajar mengajar yang lebih baik demi tercapainya tujuan pendidikan.
2.        Supervisi klinis
Supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan pengajaran dengan melalui siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan dan analisis intelektual yang intensif terhadap penampilan mengajar sebenarnya dengan tujuan untuk mengadakan modifikasi yang rasional (Richard Waller). Supervisi klinis adalah suatu model supervisi yang terdiri atas 3 fase yaitu :
17.3
 1. Pertemuan perencanaan, 2. Observasi kelas, 3. Pertemuan balik.
3.        Pengawasan melekat dan pengawas fungsional
Pengawasan melekat adalah suatu pengawasan yang memang sudah melekat menjadi tugas dan tanggung jawab semua pimpinan. Dengan pengawasan melekat yang efektif dan efisien dapat dicegah sedini mungkin terjadinya pemborosan, kebocoran, dan penyimpangan dalam penggunaan wewenang , tenanga, uang, dan perlengkapan milik negara sehingga dapat terbina aparat pendidikan yang tertib, bersih, dan berdaya guna.
Pengawasan fungsional adalah kegiata-kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh orang-orang yang fungsi jabatannya sebagai pengawas.
7. Perangkat Supervisi
Salah satu perangkat yang digunakan dalam melaksankan supervisi ialah instrument observasi pembelajaran/check list                                                                                                                                                 18.3
terutama untuk supervisi kelas, supervisi klinis, dengan demikian diharapkan indikator yang diamati untuk setiap unsur yang diamati, antara lain :
1.        Persiapan dan apersepsi
2.        Relevansi materi dengan tujuan instruksional
3.        Penguasaan materi
4.        Strategi
5.        Metode
6.        Manajemen kelas
7.        Pemberian motivasi kepada siswa
8.        Penggunaan bahasa
9.        Gaya dan sikap perilaku.

8. Tugas - tugas supervisi
Tugas supervisi yaitu mengamati hal-hal seperti sebagai berikut :
a.         Bidang Akademik, mencakup kegiatan:
1.        menyusun program tahunan dan semester,
2.        mengatur jadwal pelajaran,
19.3

3.        mengatur pelaksanaan penyusunan model satuan pembelajaran,
4.        menentukan norma kenaikan kelas,
5.        menentukan norma penilaian,
6.        mengatur pelaksanaan evaluasi belajar,
7.        meningkatkan perbaikan mengajar,
8.        mengatur kegiatan kelas apabila guru tidak hadir, dan
9.        mengatur disiplin dan tata tertib kelas.

b.        Bidang Kesiswaan, mencakup kegiatan:
1.        mengatur pelaksanaan penerimaan siswa baru berdasarkan peraturan penerimaan siswa baru,
2.        mengelola layanan bimbingan dan konseling,
3.        mencatat kehadiran dan ketidakhadiran siswa, dan
4.        mengatur dan mengelola kegiatan ekstrakurikuler.

c.         Bidang Personalia, mencakup kegiatan:
1.        mengatur pembagian tugas guru,
2.        mengajukan kenaikan pangkat, gaji, dan mutasi guru,
3.        mengatur program kesejahteraan guru,
20.3
4.        mencatat kehadiran dan ketidakhadiran guru, dan
5.        mencatat masalah atau keluhan-keluhan guru.

d.        Bidang Keuangan, mencakup kegiatan:
1.        menyiapkan rencana anggaran dan belanja sekolah,
2.        mencari sumber dana untuk kegiatan sekolah,
3.        mengalokasikan dana untuk kegiatan sekolah, dan
4.        mempertanggungjawabkan keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

e.         Bidang Sarana dan Prasarana, mencakup kegiatan:
1.        penyediaan dan seleksi buku pegangan guru,
2.        layanan perpustakaan dan laboratorium,
3.        penggunaan alat peraga,
4.        kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah,
5)      keindahan dan kebersihan kelas, dan
6)      perbaikan kelengkapan kelas.

f.         Bidang Hubungan Masyarakat, mencakup kegiatan:
1.        kerjasama sekolah dengan orangtua siswa,
21.3
2.        kerjasama sekolah dengan Komite Sekolah,
3.        kerjasama sekolah dengan lembaga-lembaga terkait, dan
4.        kerjasama sekolah dengan masyarakat sekitar (Depdiknas 1997).
Sedangkan ketika mensupervisi guru, hal-hal yang dipantau pengawas juga terkait dengan administrasi pembelajaran yang harus dikerjakan guru, diantaranya :
a. Penggunaan program semester
b. Penggunaan rencana pembelajaran
c. Penyusunan rencana harian
d. Program dan pelaksanaan evaluasi
e. Kumpulan soal
f. Buku pekerjaan siswa
g. Buku daftar nilai
h. Buku analisis hasil evaluasi
i.  Buku program perbaikan dan pengayaan
j.  Buku program Bimbingan dan Konseling
k.  Buku pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler


22.3
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut !

1)   Apa saja keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang supervisor ?
2)   Jelaskan pendekatan dari supervisi !
3)   Apa saja indikator yang diamati untuk seorang supervisor ?
Petunjuk jawaban latihan !
1)        - Memiliki visi tentang sekolah yang menjadi binaannya
-  Mampu melihat apa yang terjadi di dalam kelas
-  Memahami kejadian/peristiwa yang signifikan
-  Mampu melihat yang mungkin terjadi
-  Mampu melihat apa yang seharusnya terjadi tetapi tidak terjadi
-  Memotivasi, pengembangan pegawai, komunikasi

23.3
2)   Ada tiga pendekatan dalam supervisi  yaitu : pendekatan direktif, non direktif dan kolaboratif
3)      - Persiapan dan apersepsi
-                      Relevansi materi dengan tujuan instruksional
-                      Penguasaan materi
-                      Strategi
-                      Metode
-                      Manajemen kelas
-                      Pemberian motivasi kepada siswa
-                      Nada dan suara 
-                      Penggunaan bahasa
-                      Gaya dan sikap perilaku.
RANGKUMAN
Model dalam supervisi yaitu  :
1.    Supervisi konvensional (tradisional)
2.    Supervisi klinis
3.    Supervisi artistik
24.3
Ada tiga pendekatan dalam supervisi yaitu :
-  Pendekatan direktif : pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung
-  Pendekatan non direktif : pendekatan terhadap permasalahan yang sifatnya tidak langsung
-  Pendekatan kolaboratif : pendekatan gabungan antara pendekatan direktif dan pendekatan non direktif.
Keterampilan yang dibutuhkan seorang supervisor :
-          Memiliki visi tentang sekolah yang menjadi binaannya
-          Mampu melihat apa yang terjadi di dalam kelas
-          Memahami kejadian/peristiwa yang signifikan
-          Mampu melihat yang mungkin terjadi
-  Mampu melihat apa yang seharusnya terjadi tetapi tidak terjadi
Jenis-jenis supervisi : supervisi umum dan pengajaran, supervisi klinis, pengawasan melekat dan pengawasan fungsional                                                                                                                                                                                                                                                                               25.3
Tugas-tugas supervisi dapat dilihat dalam bidang akademik, bidang kesiswaan, bidang personalia, bidang keuangan, bidang sarana dan prasarana
                                                                                                                       
TES FORMATIF
1)   Berikut ini yang bukan merupakan model-model dari  supervisi adalah  ....
A.    Supervisi umum
B.     Supervisi konvensional ( tradisional )
C.     Supervisi klinis
D.    Supervisi artistik
2)   Perilaku supervisor dapat berupa mendengarkan, memberi penguatan, menjelaskan, menyajikan dan memecahkan masalah adalah pengertian dari pendekatan ....
A.    Pendekatan kolaboratif
B.     Pendekatan direktif
26.3
C.     Pendekatan non direktif
D.    Pendekatan khusus
3)   Dibawah ini merupakan jenis-jenis supervisi, kecuali ....
A.    Supervisi umum
B.     Supervisi bimbingan
C.     Supervisi klinis
D.    Pengawasan melekat dan pengawasan fungsional
4)   Indikator yang harus diamati untuk seorang supervisor adalah, kecuali ....
A.    Penguasaan materi
B.     Strategi
C.     Gaya dan sikap
D.    Latar belakangnya
5)   Tugas seorang supervisor dalam bidang sarana dan prasarana yaitu mengamati hal-hal sebagai berikut, kecuali  ....
27.3
A.    Penggunaan alat peraga
B.     Kelengkapan kelas
C.     Mengatur disiplin dan tata tertib kelas
D.    Penyediaan dan seleksi buku pegangan guru
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.



               Jumlah jawaban yang benar
Tingkat
Penguasaan =                            x 100 %                  
                                                Jumlah soal

 
 


     Arti tingkat penguasaan : 90 – 100 % = baik sekali
                                              

                                                             80 – 89 % = baik
                                                            70 – 79 % = cukup
                                                     < 70 % = kurang

28.3
       Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda dapat mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Selamat  ! jika masih dibawah 80 %, anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum dikuasai.

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1
1)   A. Berfungsi sebagai evaluator
2)   C. Untuk meningkatkan kualitas sekolah
3)   B. Koordinator
4)   D. Jiwa pemimpin yang kurang
5)   C. Sebagai koperatif

Tes Formatif 2
1)   B. Tipe administratif
2)   A. Supervisi  Bimbingan
29.3
3)   B. Perlu penyediaan waktu yang tepat
4)   C. Informasi yang tidak teratur
5)   D. Rapat permulaan dan akhir tahun


Tes formatif 3
1)   A. Supervisi umum
2)   C. Pendekatan non direktif
3)   B. Supervisi bimbingan
4)   D. Latar belakangnya
5)   C. Mengatur disiplin dan tata tertib kelas





30.3
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharsimi. (2004). Dasar-dasar Supervisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Atmodiwirio, soebagio. (2011). Manajemen Pengawasan dan supervisi Sekolah. Jakarta: PT Ardadizya Jaya.
Soetopo, Hendiyat. Soemanto, Wasty. (1984, 1988). Kepemimpinan dan Supervisi pendidikan. Jakarta: Bina Aksara




31.3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar