Kisah syahrend pasti
abadi
Karya pera renda
SMA negeri 22 palembang
Pertemuan pertama itu
tejadi di tengah jalan saat aku mau mengantarkan kedua teman ku pulang dari
persiapan acara gebyar hardiknas disekolah kami. Saat itu motornya hampir menabrak
motor ku dari belakang. Dijalan, kami saling berbicara dan kami meminta nomor
telpon nya. Satu bulan kemudian, dia mengirim pesan untuk ku “hy adek, apa
kabar? Ini kakak yang kemarin hamper nabrak” tpi saya tidak menghiraukan pesan
tersebut. Hari demi hari berlalu, dengan keakraban dalam pesan akhirnya tanggal
09 juni 2011 dia mengutarakan perasaan nya melalui pesan singkat “adek, kakak
suka sama adek? “ tpi aku hanya membalas pesan tersebut dengan “jika kakak suka
sama aku, jangan lewat sms harus bicara langsung!”. Akhirnya setelah kami
sepakati jika dia harus mengucapkan nya secara langsung dirumah ku.
Hari demi hari pun
berlalu, rasa cinta diantara kami semakin tumbuh akibat kebersamaan yang
terjalin di antara kami berdua. Namun saat usia pacaran kami berjalan 3 bulan,
rintangan pertama sudah mulai kami alami yaitu dia harus meninggalkan ku untuk
bekerja diluar kota tepatnya kota batam. Pertemuan terakhir saat itu terjadi di
bandara ketika aku mengantar kepergian. Alhamdulillah selama 6 bulan dia
meninggalkan ku, hubungan kami tidak berakhir walaupun terkadang sering terjadi
percecokan antara kami. Kami selalu berusaha dewasa dalam menyelesaikan masalah
diantara kami dan jika diantara kami sedang marah, kami lebih memilih diam
daripada harus mengambil keputusan saat marah yang nantinya akan mengakibatkan
kami menyesal.
Saat dia pulang ke Palembang,
rasa nya sulit dipercaya jika saat itu dia sedang bersama ku. Kami sudah terbiasa
menjalani hubungan hanya melalui alat komunikasi. Namun waktunya di Palembang pun
sangat sedikit karena hanya 1 bulan dan dia akan meninggalkan ku untuk kembali
bekerja diluar kota. Setiap kali pertemuan terakhir, kami berdua selalu
mengeluarkan air mata. Banyak sekali hal-hal yang telah kami lakukan bersama,
mulai dari hal yang bahagia hingga hal yang tersulit.
Saat kami menjalani
hubungan jarak jauh itu, kami selalu berusaha meyakinkan satu sama lain. Alhamdulillah
selama itupun saya selalu setia dan dia juga selalu setia. Ketika dia bekerja
di depok, dia hanya sendiri tanpa keluarga satu pun namun saya selalu
memberinya semangat. Pernah saat uang gaji nya belum masuk dan simpanan uang
nya sudah habis , dia terpaksa tidak bekerja karena tak punya uang untuk
membeli makan tpi untung nya aku punya sedikit uang dan segera aku transfer
uang itu untuknya. Siapapun pasti tak akan tega jika melihat orang yang
disayanginya menderita.
Masalah untuk hubungan kami
pun perlahan datang , ayahku tidak mengizinkan ku untuk bekerja dan meneruskan
kuliah diluar kota. Sedangkan cita-cita terbesar ku adalah meneruskan kuliah
dan bekerja diluar kota. Aku sempat bimbang selama beberapa bulan memikirkan
keadaan itu. Kami sendiri sudah merencanakan jika aku akan merantau kebatam dengan
uang dari hasil tabungan nya karena aku juga punya keluarga disana. Tapi aku
selalu ingat jika restu allah pada anak selalu ada pada orangtua nya. Keadaan itu
semakin membuatku bimbang memilih antara orangtua atau cinta yang aku miliki. Aku
tak lupa meminta bantuan tuhan untuk mengambil keputusan yang akan aku pilih
ini. Aku harus memilih karena tinggal beberapa bulan lagi kelulusanku. Aku tak
mau menyesal nanti nya. Aku selalu berfikir , lebih baik sedih diawal daripada
aku harus bersedih dan menyesal nanti nya. Aku juga gak mungkin pergi begitu
saja meninggalkan ayahku demi kepentingan pribadiku karena jika nantinya aku
pergi dalam keadaan emosi dan suatu saat terjadi apa-apa dengan ayahku yang
mengakibatkan nyawanya melayang, aku yakin pasti aku akan sangat menyesal
dengan semua yang aku lakukan.
Aku selalu mencari
celah untuk memutuskan hubungan kami. Disetiap ada konflik, aku selalu
menyebutkan kata putus bukan karena sifat ku kekanak-kanakan tpi karna
konsistensiku harus membahagiakan orangtuaku walaupun aku harus merelakan
kepergian cinta yang aku miliki itu. Dan saat itu, terjadi konflik besar antara
kami sehingga kami memang harus mengakhiri hubungan yang telah terjalin selama
1tahun 4bulan itu.
Pada awalnya, aku
menyesal karena telah menyia-nyiakan dia yang mencintaiku tapi aku selalu yakin
jika allah akan memberikan hikma yang besar dari perbuatanku ini. Sekarang, aku
memilih untuk membahagiakan dan membanggakan kedua orangtua ku. Namun kisah
yang telah aku lalui bersamanya takan pernah aku lupa sampai kapan pun bahkan
itu akan menjadi kisah terindah dalam hidupku.
syahrend memang akan selalu hidup dihati kami berdua walaupun nantinya kami telah bahagia dengan pasangan masing-masing.
syahrend memang akan selalu hidup dihati kami berdua walaupun nantinya kami telah bahagia dengan pasangan masing-masing.
Pesan qu utk mu "jngn pernah liat masa lalu mu liat n tata lah masa depan mu dgn kebahagian...krn cinta yg kau sebut abadi itu tdk ada apalagi cinta itu sudah tergantikan dgn cinta yg baru..seiring kebersamaan cinta yg baru..dy akan lupa cinta yg lama dihati nya hanya ada cinta yg baru..kecuali cinta orang tua kepada anak nya itulah sebenarnya cinta yg abadi"
BalasHapus