terimah kasih telah mengunjungi blog perarenda. sering-sering mampir ke blog ini ya. semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita :)

Rabu, 14 November 2012

sejarah jembatan ampera palembang

di Tahun 1906 pada masa pemerintahan Belanda, Saat jabatan Walikota Palembang dijabat Le Cocq de Ville, muncullah Ide membuat jembatan untuk menyatukan Kota Palembang antara Seberang ulu dan seberang ilir yang terpisah Oleh Sungai Musi, akhirnya tahun 1924 ide ini di realisasi dan dilakukan banyak usaha untuk mewujudkan ide membangun Jembatan tersebut. Namun, sampai masa jabatan Le Cocq de Ville berakhir, bahkan ketika Belanda pergi dari Indonesia, proyek pembangunan jembatan itu tidak pernah terealisasi.

Pada Masa Kemerdekaan. masyarakat seberang ulu dan seberang ilir memiliki gagasan untuk membuat jembatan yang dapat memudahkan akses transportasi penyeberangan. Permintaan Masyarakat Palembang tersebut di bawa oleh DPRD Peralihan Kota Besar Palembang ke sidang pleno tanggal 29 Oktober 1956, Tahun 1957 di bentuk Panitia Pembangunan yang terdiri atas Harun Sohar (Panglima Kodam II/Sriwijaya), H.A. Bastari (Gubernur Sumatera Selatan), M. Ali Amin, dan Indra Caya, kemudian Panitia Pembangunan ini menyampaikan gagasan Pembangunan jembatan tersebut Kepada Presiden RI Ir. Soekarno. Gagasan tersebut di setujui oleh Bung Karno, dengan Syarat di buat juga taman terbuka di kedua ujung jembatan itu. penandatanganan kontrak pembuatan Taman Kota atau boulevard dilakukan pada tanggal 14 Desember 1961 dengan biaya USD 4.500.000 atau sekitar Rp. 900.000.000 pada masa itu dengan kurs Dolar USD 1 = Rp 200.

April 1962 di mulai pembangunan Pembuatan Jembatan atas biaya pemerintah Jepang, sebagai bentuk kompensasi perang Dunia II dari Pemerintah Jepang terhadap Indonesia, tak hanya biaya Tenaga Ahli pembuat Jembatan pun di datangkan dari Negara Jepang. dengan Fuji Mobil Manufacturing Co Ltd yang diberikan tanggung jawab untuk desain dan konstruksi. Proses Pembuatan Jembatan memakan waktu sekitar 3 tahun lama nya. akhirnya di tahun 1965 Jembatan pun diresmi oleh Letjen Ahmad Yani, pada tanggal 30 September 1965. kemudian jembatan ini di namai dengan Jembatan Bung Karno,
Namun pada tahun 1966 terjadi pergolakan gerakan Anti-Soekarno, Nama jembatan yang mengambil dari Nama Presiden RI pun di Rubah menjadi Jembatan Ampera yang artinya Amanat Penderitaan Rakyat.
Jembatan Ampera yang memiliki panjang total 1.117 meter dan lebar 22 meter serta 63 meter ini di rancang agar bisa mengangkat bagian tengah jembatan dengan peralatan mekanis yang terdapat di kedua menara Jembatan, dengan pemberat berupa bandul seberat masing masing 500 ton.
butuh waktu sekitar 30 menit untuk mengangkat dengan sempurna bagian tengah jembatan, agar tiang kapal yang lewat dibawahnya tidak tersangkut badan jembatan, ukuran maksimum kapal yang dapat melewati jembatan ampera pada saat posisi terangkat sempurna berukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi 44,50 meter. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, maka tinggi kapal maksimum yang bisa melewati di bawah Jembatan Ampera hanyalah 9 meter dari permukaan air sungai.
Aktivitas turun naik bagian tengah jembatan Ampera ini hanya berlangsung selama kurang lebih 5 tahun, di tahun 1970 aktivitas ini di hentikan dengan alasan waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan yang berlangsung sekitar 30 menit itu dianggap mengganggu arus lalu lintas transportasi penyebrangan darat dari ulu ke ilir jembatan.

Jembatan ampera pernah direnovasi pada tahun 1981, dengan menghabiskan dana sekitar Rp 850 juta. Renovasi dilakukan setelah muncul kekhawatiran akan ancaman kerusakan jembatan ampera bisa membuatnya ambruk.

Pada tahun 1990, kedua bandul pemberat di menara jembatan ini diturunkan untuk menghindari jatuhnya kedua beban pemberat

Warna jembatan pun sudah mengalami 3 kali perubahan dari awal berdiri berwarna abu-abu terus tahun 1992 di ganti kuning dan terakhir di tahun 2002 menjadi merah sampai sekarang.

sejarah kota palembang

Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur setidaknya 1382 tahun jika berdasarkan prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan Bukit. Menurut Prasasti yang berangka tahun 16 Juni 682. Pada saat itu oleh penguasa Sriwijaya didirikan Wanua di daerah yang sekarang dikenal sebagai kota Palembang. Menurut topografinya, kota ini dikelilingi oleh air, bahkan terendam oleh air. Air tersebut bersumber baik dari sungai maupun rawa, juga air hujan. Bahkan saat ini kota Palembang masih terdapat 52,24 % tanah yang yang tergenang oleh air (data Statistik 1990). Berkemungkinan karena kondisi inilah maka nenek moyang orang-orang kota ini menamakan kota ini sebagai Pa-lembang dalam bahasa melayu Pa atau Pe sebagai kata tunjuk suatu tempat atau keadaan; sedangkan lembang atau lembeng artinya tanah yang rendah, lembah akar yang membengkak karena lama terendam air (menurut kamus melayu), sedangkan menurut bahasa melayu-Palembang, lembang atau lembeng adalah genangan air. Jadi Palembang adalah suatu tempat yang digenangi oleh air.   
Kota Palembang adalah salah satu kota (dahulu daerah tingkat II berstatus kotamadya) sekaligus merupakan ibu kota dari Provinsi Sumatra Selatan. Palembang adalah kota terbesar kedua di Sumatra setelah Medan. Kota ini dahulu pernah menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya sebelum kemudian berpindah ke Jambi. Bukit Siguntang, di Palembang Barat, hingga sekarang masih dikeramatkan banyak orang dan dianggap sebagai bekas pusat kesucian di masa lalu.
Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, lalu Islam dr tanah Jawa. Sampai sekarang pun hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah bahasa. Kata-kata seperti "lawang (pintu)", "gedang (pisang)", adalah salah satu contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa Jawa, seperti Raden Mas/Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeda bentuk dan coraknya dengan makam-makam Islam di Jawa.
Kota ini memiliki komunitas Tionghoa yang besar. Makanan khas daerah ini adalah pempek Palembang, tekwan, model, celimpungan, kue maksuba, kue 8 jam, kue engkak, laksan, burgo, dll. Makanan seperti pempek atau tekwan mengesankan "Chinese" taste masyarakat Palembang.
Palembang merupakan kota tertua di Indonesia, hal ini didasarkan pada prasasti Kedukan Bukit yang diketemukan di Bukit Siguntang, sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota yang merupakan ibukota Kerajaan Sriwijaya pada tanggal 16 Juni 683 Masehi. Maka tanggal tersebut dijadikan patokan hari lahir Kota Palembang.
Kota Palembang juga dipercayai oleh masyarakat melayu sebagai tanah leluhurnya. Karena di kota inilah tempat turunnya cikal bakal raja Melayu pertama yaitu Parameswara yang turun dari Bukit Siguntang. Kemudian Parameswa meninggalkan Palembang bersama Sang Nila Utama pergi ke Tumasik dan diberinyalah nama Singapura kepada Tumasik. Sewaktu pasukan Majapahit dari Jawa akan menyerang Singapura, Parameswara bersama pengikutnya pindah ke Malaka disemenanjung Malaysia dan mendirikan Kerajaan Malaka. Beberapa keturunannya juga membuka negeri baru di daerah Pattani dan Narathiwat (sekarang wilayah Thailand bagian selatan). Setelah terjadinya kontak dengan para pedagang dan orang-orang Gujarat dan Persia di Malaka, maka Parameswara masuk agama Islam dan mengganti namanya menjadi Sultan Iskandar Shah.
Secara teratur, sebelum masa NKRI pertumbuhan Kota Palembang dapat dibagi menjadi beberapa fase utama:

1. Fase Sebelum Kerajaan Sriwijaya

Merupakan zaman kegelapan, karena mengingat Palembang telah ada jauh sebelum bala tentara Sriwijaya membangun sebuah kota dan penduduk asli daerah ini seperti yang tertulis pada manuskrip lama di hulu Sungai Musi merupakan penduduk dari daerah hulu Sungai Komering.
2. Fase Sriwijaya Raya,
Palembang menjadi pusat dari kerajaan yang membentang mulai dari barat pulau jawa, sepanjang pulau sumatera, semenanjung malaka, bagian barat kalimantan sampai ke indochina. Runtuhnya Sriwijaya sendiri utamanya karena penyerbuan bangsa-bangsa pelaut ‘yang tidak terdefinisikan’, sebagian sejarahwan mengatakan bahwa mereka adalah pasukan barbar laut dari Srilanka (Ceylon). Akibat hancurnya kekuatan maritim mereka, Sriwijaya menjadi lemah dan persekutuan daerah-daerah kekuasaanya terlepas dan ketika datangnya Ekspedisi Pamalayu dari Jawa (majapahit) ke jambi dalam melakukan isolasi kepada Palembang, untuk mencegah Sriwijaya bangkit kembali.

3. Fase Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya

Di sekitar Palembang dan sekitarnya kemudian bermunculan kekuatan-kekuatan lokal seperti Panglima Bagus Kuning di hilir Sungai Musi, Si Gentar Alam di daerah Perbukitan, Tuan Bosai dan Junjungan Kuat di daerah hulu Sungai Komering, Panglima Gumay di sepanjang Bukit Barisan dan sebagainya. Pada fase inilah Parameswara yang mendirikan Tumasik (Singapura) dan Kerajaan Malaka hidup, dan pada fase inilah juga terjadi kontak fisik secara langsung dengan para pengembara dari Arab dan Gujarat.

4. Fase Kesultanan Palembang Darussalam

Hancurnya Majapahit di Jawa secara tidak langsung memberikan andil pada kekuatan lama hasil dari Ekspedisi Pamalayu di Sumatera. Beberapa tokoh penting di balik hancurnya Majapahit seperti Raden Patah, Ario Dillah (Ario Damar) dan Pati Unus merupakan tokoh-tokoh yang erat kaitanya dengan Palembang. Setelah Kesultanan Demak yang merupakan 'pengganti' dari Majapahit di Jawa berdiri, di Palembang tak lama kemudian berdiri pula 'Kesultanan Palembang Darussalam' dengan 'Susuhunan Abddurrahaman Khalifatul Mukmiminin Sayyidul Iman' sebagai raja pertamanya. Kerajaan ini mengawinkan dua kebudayaan, maritim peninggalan dari Sriwijaya dan agraris dari Majapahit dan menjadi pusat perdagangan yang paling besar di Semenanjung Malaka pada masanya. Salah satu raja yang paling terkenal pada masa ini adalah Sultan Mahmud Badaruddin II yang sempat menang tiga kali pada pertempuran melawan Eropa (Belanda dan Inggris).

5. Fase Kolonialisme

Setelah jatuhnya Kesultanan Palembang Darussalam pasca kalahnya Sultan Mahmud Badaruddin II pada pertempuran yang keempat melawan Belanda yang pada saat ini turun dengan kekuatan besar pimpinan Jendral de Kock, maka Palembang nyaris menjadi kerajaan bawahan. Beberapa Sultan setelah Sultan Mahmud Badaruddin II yang menyatakan menyerah kepada Belanda berusaha untuk memberontak tetapi kesemuanya gagal dan berakhir dengan pembumihangusan bangunan kesultanan untuk menghilangkan simbol-simbol kesultanan. Setelah itu Palembang dibagi menjadi dua keresidenan besar, dan pemukiman di Palembang dibagi menjadi daerah Ilir dan Ulu
Penduduk Palembang merupakan cabang dari masyarakat melayu, dan menggunakan bahasa melayu sebagai bahasa sehari-hari, namun para pendatang daerah seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa komering, rawas, lahat, dsb. Pendatang dari luar Sumatera Selatan terkadang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komunitas kedaerahan, seperti pendatang dari Pulau Jawa dan daerah-daerah lain di Indonesia. Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan Bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk Palembang asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, warga pendatang seperti dari Pulau Jawa, Madura, Sulawesi (Makassar dan Manado), Papua, Wilayah Sumatera Lainnya. Warga Keturunan terutama Tionghoa, Arab dan India.
Kesenian yang terdapat di Palembang antara lain:
  • Kesenian Dul Muluk (semacam pentas drama)
  • Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan sebagai penyambutan kepada tamu-tamu, dan tari Tanggai yang diperagakan dalam resepsi pernikahan
  • Lagu Daerah seperti Cuk Mak Ilang
Rumah Adat Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit
Kota Palembang mengadakan berbagai festival setiap tahunnya antara lain Festival Sriwijaya setiap bulan Juni memperingati Hari Jadi Kota Palembang, Festival Bidar dan Perahu Hias merayakan Hari Kemerdekaan. Serta berbagai festival memperingati Tahun Baru Hijriah, Bulan Ramadhan, Tahun Baru Masehi, dsb.
Kota Palembang memiliki beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas Tionghoa dan Kampung Al Munawwar yang merupakan wilayah Komunitas Arab.

tips sukses masuk PTN

Pasca UN (Ujian Nasional) baik SD, SMP, maupun SMA selalu ada kekhawatiran bagi siswa maupun orang tuanya. Sekalipun anaknya telah manjalani tes akhir pada tiap fase jenjang pendidikan namun kekhawatiran itu selalu ada. Khususnya pada fase menuju jenjang pendidikan tinggi. Kebanyakan orang tua merasa takut kalau-kalau buah hatinya tidak mampu menembus ujian negara untuk memperoleh jatah pendidikan di perguruan tinggi negeri.

Sampai dengan saat ini perguruan tinggi negeri (PTN) memang masih menjadi primadona dan memiliki daya tarik tersendiri bagi sebagian besar masyarakat pencari ilmu. Tak bisa dibantah bahwa fasilitas dan kualitas PTN berada diatas rata-rata kampus di Indonesia. Selai itu juga PTN lebih terjangkau biaya pendidikannya. Hal ini tak lain dan tak bukan lantaran perguruan tinggi negeri mendapatkan sokongan dan bantuan keuangan dari negara.

Buat kamu yang ingin melangkah menuju perguruan tinggi negeri saya mencoba berbagi. Tulisan ini bukan rekaan maupun rekayasa, namun sebuah suguhan pengalaman hidup yang pernah penulis alami. Tak hanya bersumber dari penulis beberapa hasil diskusi dengan teman saya selama kuliah juga akan saya share di sini.

Berikut ini tipsnya:
  1. Niatkan dalam hati bahwa kamu hendak menuju jenjang pendidikan tertinggi. Menguatkan tekad dan niat akan memberika kekuatan ekstra kepada kita;
  2. Tentukan pilihanmu mau ke kampus mana. Menentukan pilihan memang sulit, lantaran kita disuguhi oleh banyak pilihan. Ketika kita bisa memilih kampus dan fakultasnya maka akan semakin mudah menjalankan serta menyusun rencana;
  3. Belajar dan bekerjakeraslah. Di dunia ini tak ada yang diperoleh secara Cuma-Cuma dan mudah. Segalanya butuh pengorbanan. Begitupun meniti karir akademik di kampus juag membutuhkan sebuah kerja keras dan pengorbanan;
  4. Mintalah restu pada orang tua. Hal yang satu ini kadang seperti dianggap sepele. Seandainya kita memahami betapa besar peran keridhoan orang tua kita maka kita akan selalu meminta ridho padanya. Ingat doa orangtua sangat didengar oleh Allah;
  5. Berdoa dan berikhtiarlah pada Allah. Setalah belajar dan berupaya maka kita tinggal menunggu hasilnya sahaja. Persoalan hasil itu baik atau buruk mari kita pasrahkan dan ikhtiarkan pada Nya.

Sekian tips yang bisa saya berikan dan sampaikan kali ini. Semoga tips sederhana ini berguna bagi rekan sekalian yang hendak melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Salam sukses selalu...

kisah syahrend pasti abadi

Kisah syahrend pasti abadi
Karya pera renda
SMA negeri 22 palembang

Pertemuan pertama itu tejadi di tengah jalan saat aku mau mengantarkan kedua teman ku pulang dari persiapan acara gebyar hardiknas disekolah kami. Saat itu motornya hampir menabrak motor ku dari belakang. Dijalan, kami saling berbicara dan kami meminta nomor telpon nya. Satu bulan kemudian, dia mengirim pesan untuk ku “hy adek, apa kabar? Ini kakak yang kemarin hamper nabrak” tpi saya tidak menghiraukan pesan tersebut. Hari demi hari berlalu, dengan keakraban dalam pesan akhirnya tanggal 09 juni 2011 dia mengutarakan perasaan nya melalui pesan singkat “adek, kakak suka sama adek? “ tpi aku hanya membalas pesan tersebut dengan “jika kakak suka sama aku, jangan lewat sms harus bicara langsung!”. Akhirnya setelah kami sepakati jika dia harus mengucapkan nya secara langsung dirumah ku.
Hari demi hari pun berlalu, rasa cinta diantara kami semakin tumbuh akibat kebersamaan yang terjalin di antara kami berdua. Namun saat usia pacaran kami berjalan 3 bulan, rintangan pertama sudah mulai kami alami yaitu dia harus meninggalkan ku untuk bekerja diluar kota tepatnya kota batam. Pertemuan terakhir saat itu terjadi di bandara ketika aku mengantar kepergian. Alhamdulillah selama 6 bulan dia meninggalkan ku, hubungan kami tidak berakhir walaupun terkadang sering terjadi percecokan antara kami. Kami selalu berusaha dewasa dalam menyelesaikan masalah diantara kami dan jika diantara kami sedang marah, kami lebih memilih diam daripada harus mengambil keputusan saat marah yang nantinya akan mengakibatkan kami menyesal.
Saat dia pulang ke Palembang, rasa nya sulit dipercaya jika saat itu dia sedang bersama ku. Kami sudah terbiasa menjalani hubungan hanya melalui alat komunikasi. Namun waktunya di Palembang pun sangat sedikit karena hanya 1 bulan dan dia akan meninggalkan ku untuk kembali bekerja diluar kota. Setiap kali pertemuan terakhir, kami berdua selalu mengeluarkan air mata. Banyak sekali hal-hal yang telah kami lakukan bersama, mulai dari hal yang bahagia hingga hal yang tersulit.
Saat kami menjalani hubungan jarak jauh itu, kami selalu berusaha meyakinkan satu sama lain. Alhamdulillah selama itupun saya selalu setia dan dia juga selalu setia. Ketika dia bekerja di depok, dia hanya sendiri tanpa keluarga satu pun namun saya selalu memberinya semangat. Pernah saat uang gaji nya belum masuk dan simpanan uang nya sudah habis , dia terpaksa tidak bekerja karena tak punya uang untuk membeli makan tpi untung nya aku punya sedikit uang dan segera aku transfer uang itu untuknya. Siapapun pasti tak akan tega jika melihat orang yang disayanginya menderita.
Masalah untuk hubungan kami pun perlahan datang , ayahku tidak mengizinkan ku untuk bekerja dan meneruskan kuliah diluar kota. Sedangkan cita-cita terbesar ku adalah meneruskan kuliah dan bekerja diluar kota. Aku sempat bimbang selama beberapa bulan memikirkan keadaan itu. Kami sendiri sudah merencanakan jika aku akan merantau kebatam dengan uang dari hasil tabungan nya karena aku juga punya keluarga disana. Tapi aku selalu ingat jika restu allah pada anak selalu ada pada orangtua nya. Keadaan itu semakin membuatku bimbang memilih antara orangtua atau cinta yang aku miliki. Aku tak lupa meminta bantuan tuhan untuk mengambil keputusan yang akan aku pilih ini. Aku harus memilih karena tinggal beberapa bulan lagi kelulusanku. Aku tak mau menyesal nanti nya. Aku selalu berfikir , lebih baik sedih diawal daripada aku harus bersedih dan menyesal nanti nya. Aku juga gak mungkin pergi begitu saja meninggalkan ayahku demi kepentingan pribadiku karena jika nantinya aku pergi dalam keadaan emosi dan suatu saat terjadi apa-apa dengan ayahku yang mengakibatkan nyawanya melayang, aku yakin pasti aku akan sangat menyesal dengan semua yang aku lakukan.
Aku selalu mencari celah untuk memutuskan hubungan kami. Disetiap ada konflik, aku selalu menyebutkan kata putus bukan karena sifat ku kekanak-kanakan tpi karna konsistensiku harus membahagiakan orangtuaku walaupun aku harus merelakan kepergian cinta yang aku miliki itu. Dan saat itu, terjadi konflik besar antara kami sehingga kami memang harus mengakhiri hubungan yang telah terjalin selama 1tahun 4bulan itu.
Pada awalnya, aku menyesal karena telah menyia-nyiakan dia yang mencintaiku tapi aku selalu yakin jika allah akan memberikan hikma yang besar dari perbuatanku ini. Sekarang, aku memilih untuk membahagiakan dan membanggakan kedua orangtua ku. Namun kisah yang telah aku lalui bersamanya takan pernah aku lupa sampai kapan pun bahkan itu akan menjadi kisah terindah dalam hidupku.
syahrend memang akan selalu hidup dihati kami berdua walaupun nantinya kami telah bahagia dengan pasangan masing-masing.

Selasa, 17 April 2012

syahrend :)

tuhan , tolong jangan pernah kau pisahkan aku dengan nya
karna aku takut jika dia pergi jauh dari hatiku , aku takan pernah bisa mencintai hati yang lain karna sungguh hanya dia satu di hatiku
memang hanya dia yang mampu membuatku menjadi lebih sempurna , hanya dia yang mampu membuatku bahagia
aku takan perna rela jika sampai dia dimiliki orang lain kecuali memang dia bisa bahagia bersama pilihan nya :(
aku harap cinta ini bisa abadi .
amiiieeen.
syahrend 09 juni 2011

perarenda


selamat datang dengan semangat baru